Banyak Kios Pasar Bulu Semarang Disegel Karena Dampak Pandemi

Dampak dari pandemi Covid-19 juga dirasakan pedagang yang berada di Pasar Bulu Kota Semarang.


Dampak dari pandemi Covid-19 juga dirasakan pedagang yang berada di Pasar Bulu Kota Semarang.

Separo lebih kios di lantai tiga, nampak tutup dan bahkan sudah tidak ditempati lagi oleh pemiliknya. Akibatnya Dinas Perdagangan Kota Semarang memberikan peringatan kepada pemilik kios sampai tiga kali bahkan beberapa diantaranya sudah disegel.

Abdul, pemilik kios optik yang berada di lantai tiga mengaku sudah satu tahun terakhir kios optik miliknya sepi pelanggan.

Semenjak awal pandemi hingga saat ini, kios yang buka dari jam 08.00-16.00 hanya dikunjungi beberapa pelanggan saja.

Abdul yang sudah tiga tahun menempati kios di Pasar Bulu lantai tiga, dulunya merupakan pedagang dari pasar Johar. Dirinya mengaku sempat membuka lapaknya di pasar Johar relokasi selama satu tahun, kemudian oleh Dinas Perdagangan diberikan lapak di Pasar Bulu.

"Dulu awalnya ramai disini, pasarnya hidup, tapi ya semenjak corona ini jadi satu per satu kios di lantai tiga pada tutup karena memang sepi, saya saja dan beberapa teman yang masih bertahan disini," kata Abdul, saat ditemui di kios miliknya, Jumat (16/4).

Abdul juga mengaku masih bertahan disini, karena Pemkot belum memperbolehkan pedagang menempati bangunan Pasar Johar yang baru.

Katanya belum boleh menempati disana (Pasar Johar), masih menunggu dulu, jadi ya saya bertahan dulu disini," ungkapnya.

Dari pantauan lapangan, di lantai tiga tidak hanya ditempati oleh pedagang relokasi pasar Johar saja yang sebagian besar kiosnya disegel. Namun juga ada pedagang gerabah dan peralatan rumah tangga yang merupakan pedagang asli di Pasar Bulu yang hingga kini masih tetap bertahan meski kondisinya sepi.

Sedangkan di lantai dua yang mayoritas ditempati pedagang sayur, daging hingga sembako mayoritas masih ramai ditempati oleh pemilik masing-masing kios.

Untuk di lantai satu yang merupakan pedagang fashion juga masih cukup banyak pedagang yang menempati kios, meski beberapa kios juga sudah disegel oleh Dinas Perdagangan.

Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang, Juan Rama, justru ingin mengusulkan kepada Dinas Perdagangan untuk memberikan kios yang sudah tidak ditempati tersebut kepada para UMKM agar geliat ekonomi di Pasar Bulu kembali hidup.

"Saya punya konsep kalau yang kios-kios lantai 2 atau 3 dimanfaatkan untuk pelaku usaha UMKM, saya punya usulan itu ke dinas perdagangan tapi memang belum saya usulkan ke komisi. Harapan saya khusus untuk Pasar Bulu kita harus inovatif jangan nunggu pedagang untuk masuk tapi yang harus untuk jemput bola dan memanfaatkan yang sudah ada seperti diisi oleh para UMKM," kata Juan.

Juan juga menyayangkan kekosongan kios yang ditinggalkan oleh pemiliknya. Menurutnya jika memang kios sudah tidak ditempati, seharusnya bisa langsung dikembalikan ke Dinas Perdagangan.

"Kami juga sudah komunikasi dengan Dinas Perdagangan dan memang sudah melakukan tindakan tegas, kalau memang sudah tidak ditempati ya seharusnya dikembalikan ke Dinas, tapi kenyataannya kok masih dibiarkan juga sampai harus disegel,†pungkasnya.