Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas bekerja sama dengan Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas (DKKB) dan Paguyuban Ebeg Banyumas (Pakumas) menggelar Festival Ebeg dan Festival Kesenian Langka. Festival dilakukan secara daring, dan luring.
- Resmikan Renovasi Masjid Baiturrahman, Gus Yasin Imbau Masyarakat Andil dalam Kegiatan Masjid
- Xodiac, Anggun C Sasmi Hingga Waldjinah, Tampil Memukau Dalam Persembahan dari Solo
- Wali Kota Gibran Dapat Gelar Bangsawan Dari Keraton Solo
Baca Juga
Kepala Dinporabudpar Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, festival Ebeg diikuti sebanyak 66 kelompok seni, sedangkan kesenian langka diikuti sebanyak 15 kelompok. "Semua peserta yang mengikuti lomba mendapatkan dana stimulan sebesar masing-masing Rp 5 juta dipotong pajak," kata Asis, Minggu (5/12/2021).
Asis merinci, pemenang Festival Ebeg Kreatif juara I ‘Jarane Nyai Panumbang’ Sumbang, juara II ‘Kidang Kencana’ Desa Karangtengah Baturraden, juara III ‘Wahyu Krida Kencana’ Tambaknegara Rawalo, juara harapan I ‘Sekar Turonggo Anom’, Kaliori Kalibagor, harapan II ‘Mekar Tinggar Budaya’ Tinggarjaya Jatilawang dan harapan III ‘Ksatria Ngudi Laras’ Karangtalun Kidul, Kecamatan Purwojati.
Sementara Festival Kesenian Langka juara I Angguk Mugi Rahayu Desa Klapagading Wangon, juara II Muludan Terbang Jawa Desa Cikakak Wangon, juara III Buncis Ngudi Utama Desa Tanggeran Somagede. Juara harapan I Rinding Aren Sari Desa Tlaga Gumelar, harapan II Dalang Jemblung Setya Budaya Desa Karangpetir Tambak dan juara harapan III Sintren Sidodadi Desa Gumelar Kecamatan Gumelar.
“Para pemenang mendapatkan hadiah untuk juara I sebesar Rp 5,5 juta, juara II Rp 5 juara, III Rp 4,5. Sedangkan juara harapan I Rp 3 juta, juara harapan II Rp 2,5 juta dan juara harapan III Rp 2 juta,” kata Asis.
Ketua Umum Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas (DKKB) Sadewo Tri Lastiono menyatakan, dua festival seni tradisi tersebut menunjukkan komitmen Pemkab Banyumas yang sangat besar terhadap seni tradisional Banyumasan, sekaligus terhadap kondisi susah para seniman yang diakibatkan pandemi Covid-19. “Festival seperti itu bisa dilakukan secara rutin. Tidak harus setiap tahun, tapi bisa dilakukan setiap dua tahun sekali,” kata Sadewo yang juga Wakil Bupati Banyumas.
Sadewo menambahkan, belum semua kelompok tersentuh bantuan pada kegiatan ini, tetapi kegiatan-kegiatan seperti ini bisa menstimulasi para seniman untuk terus berkesenian secara kompetitif. "Untuk kelompok ebeg saja, ada 500-an kelompok yang terdaftar, walaupun yang aktif sekitar 257 kelompok. Itu belum termasuk kelompok lengger, kelompok calung, kelompok pedalangan dan kelompok seni tradisi lainnya,” tambahnya.
- Joss, Ini Cara Jitu Pemkab Demak Berantas Rokok Ilegal
- Warga Karanganyar Padusan Jelang Ramadan, Wisata Air Diserbu Pengunjung
- Potong Kambing dan Masak di Pesanggrahan Eyang Manurejo, Tradisi Warga Kemanukan Saat Nazarnya Tercapai