Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah, meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar serius dalam pengiriman logistik pemilu 2019.
- Memiliki Kekayaan Rp 133 Miliar, H Harno Calon Bupati Rembang Paling Kaya
- Purwadi Terpilih Ketua AMPI Sukoharjo Hasil Musda IX
- GPMN Sukoharjo Resmi Deklarasi Dukung Puan Maharani
Baca Juga
Koordinator Divisi Humas dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Jateng, M. Rofiudin, mengatakan distribusi surat suara yang dilakukan oleh KPU seperti tanpa perencanaan.
Distribusinya tanpa jadwal, tanpa pemberitahuan dan kedatangan sehingga terkesan mendadak. Akibatnya, jajaran KPU di daerah tanpa ada persiapan yang memadai dalam menerima logistik tersebut," kata Rofiudin, Minggu (10/2) beberapa saat lalu.
Lebih jauh, Rofiudin mencontohkan kejadian dampak distribusi yang tidak terjadwal seperti di Purworejo.
Kata dia, karena persiapan tak memadai sehingga ada logistik yang menunggu sehari semalam karena tenaga bongkar belum siap.
Di Kudus, harus memindah logistik karena gudang surat suara masih ditempati logistik dukungan alat kelengkapan lainnya," paparnya.
Hal lain yang ditemukan Bawaslu Jawa Tengah yaitu adanya satu box mobil pengangkut logistik dipergunakan untuk dua kabupaten yang berbeda, yaitu Kendal dan Rembang.
Hal ini rawan dan rentan terjadinya surat suara yang tertukar karena Kendal dan Rembang berbeda daerah pemilihan," tegas dia.
Rofiudin menilai, hal ini membuat Bawaslu di daerah kesulitan melakukan pengawasan. Namun dia tetap meminta Bawaslu di daerah untuk tetap mengawasi.
- Masuk Survei Pilgub Jateng dan DKI, Ini Kata Hendi
- Mbak Ita 'Sowan' ke Golkar, Ade Bhakti Kirim Kode Keras!
- Terkait Ijtima Ulama, PAN Punya Strategi Sendiri