Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Karanganyar sudah melakukan antisipasi terkait maraknya temuan tabloid Indonesia Barokah.
- Andika-Hendi Koordinasi Dengan Tim Pakar Matangkan Konsep Materi
- Resmi, Putri Akbar Tandjung Jadi Anggota DPRD Kota Solo
- Melangkah Lebih Awal, PDI Perjuangan Buka Penjaringan Untuk Cabup Kudus Dan Cawabup Kudus
Baca Juga
Koordinator Divisi Organisasi dan SDM Bawaslu Karanganyar, Sudarsono mengatakan, sudah melakukan pengecekan di masing-masing wilayah melalui Panwascam.
"Kita juga meminta teman kecamatan untuk ikut monitor masing wilayahnya sudah ada yang melaporkan atau tabloid tersebut sudah tiba di alamat penerima," jelas Darsono, Jumat (25/1).
Saat ini pihaknya masih dalam proses penghimpunan. Data yang ditemukan di beberapa wilayah di Karanganyar yakni Colomadu, Karangpandan dan Kerjo.
"Sesuai dengan arahan Ketua Bawaslu Jateng saat supervisi ke Bawaslu Karanganyar (Rabu kemarin) diminta menungu hasil kajian dari DP dan juga menunggu intruksi Bawaslu RI," ungkapnya.
Selain itu, pihak Bawaslu Karanganyar sendiri sudah melakukan koordinasi degan pihak Kantor Pos. Pasalnya paket berisi tabloid Indonesia Barokah yang dikirimkan ke alamat tujuan melalui paket pos.
"Kita juga sudah berkoordinasi dan melakukan pengecekan dengan dengan pihak kantor pos," tegasnya. Dalam penelusuruan tersebut, tertera alamat pengirim berasal dari Pondok Melati Bekasi.
Kepala kantor Pos Karanganyar Tedi Kurniawan mengatakan, Sabtu (19/1) telah menerima paket dari Kantor Pos Surakarta 4 sak berisi paketan sampul amplop warna coklat bertuliskan pengirim atas nama redaksi tabloid Indonesia Barokah.
"Paket tersebut dikirim untuk alamat yang telah tertera sebagian besar alamat masjid di wilayah Kabupaten Karanganyar," jelas Tedi Kurniawan.
Saat ini paketan yang berisi tabloid Indonesia Barokah di kantor pos Karanganyar sebanyak 125 sampul dengan tujuan masjid di kecamatan Karanganyar.
Sebagian sudah didistribusikan sesuai alamat yang dituju oleh petugas kantor pos. Namun ada yang menerima dan ada juga yang menolak dengan alasan alamat pengirim tidak jelas.
"Dengan adanya beberapa paket tabloid Indonesia Barokah yang ditolak oleh alamat tujuan selanjutnya tabloid akan di-retur atau dikembalikan ke kantor pos pengirim," tegasnya.
- Jelang Kampanye Terbuka, Bawaslu-Polres Salatiga Imbau Tak Ada Konvoi Motor Knalpot Brong
- Ahmad Ridwan: Dari Organisasi Kampung ke Pentas Pilkada Kabupaten Batang 2024
- GNPF Beri Sinyal Usung Capres Lain Selain Prabowo