Beberapa hari tidak terlihat beraktifitas di luar rumah, Jaka Sadono (64) ditemukan sudah dalam kondisi meninggal di dalam rumahnya di Dsn Karang Tengah RT 009/ RW 004 Desa Jatipuro, Jatipuro Kabupaten Karanganyar.
- DPRD Jateng Soroti Rendahnya Pendapatan Petani
- Warga Temukan Fosil Gajah Purba Saat Bangun Pondasi Rumah
- DPD Geram Jawa Tengah: Stop Judi Online! Bahaya, Bisa Kecanduan Seperti Narkoba
Baca Juga
Beberapa hari tidak terlihat beraktifitas di luar rumah, Jaka Sadono (64) ditemukan sudah dalam kondisi meninggal di dalam rumahnya di Dsn Karang Tengah RT 009/ RW 004 Desa Jatipuro, Jatipuro Kabupaten Karanganyar.
Informasi yang dihimpun, pada hari Sabtu (13/2) salah satu kerabat Joko, Katinem (42) yang merupakan adik iparnya datang kerumah Joko untuk mengecek kondisi saudaranya (korban) karena mendapat kabar sudah beberapa hari tidak kelihatan.
"Selama ini diketahui korban tinggal seorang diri di rumahnya," jelas Kapolsek Jatipuro AKP Hasto Broto saat dihubungi RMOLJateng, Sabtu (13/2) sore.
Begitu tiba di rumah kakak iparnya terlihat kondisi rumah dalam keadaan terkunci dari dalam. Saat mendekat itulah Katinem mencium bau tidak enak atau busuk dari rumah tersebut.
Katinem merasa takut dan khawatir kemudian menemui Nardi selaku ketua RT untuk membuka pintu belakang. Saat itulah Joko ditemukan di dalam rumah dalam kondisi sudah meninggal.
"Korban ditemukan dalam kondisi meninggal. Jasadnya dalam keadaan membusuk. Warga kemudian melaporkan ke Polsek Jatipuro," imbuhnya.
Petugas dari Polsek Jatipuro langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan berkoordinasi dengan Puskesmas Jatipuro dan Inafis Res Karanganyar.
Sementara hasil hasil pemeriksaan luar oleh Petugas Puskesmas, Wahyu tidak diketemukan tanda-tanda luka bekas penganiayaan dan korban diperkirakan meninggal lebih dari tiga hari lamanya.
"Hasil keterangan warga diketahui
korban mengeluh tidak enak badan dan pada hari Rabu kemarin sempat membeli (obat) Tolak Angin," ungkap Kapolsek.
Sementara itu pihak keluarga sudah dapat menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Kemudian keluarga membuat surat pernyataan. Jenasah langsung dimakamkan oleh tim BPBD Karanganyar dengan protokoler kesehatan.
"Karena kondisi korban sudah membusuk. Korban dimakamkan di pemakaman desa setempat," pungkasnya.
- Upacara 17 Agustus di Grand Maerakaca Dimeriahkan Parade Kostum SNC
- BPJS Ketenagakerjaan Berikan Santunan Bagi Dua Perangkat RT/RW Yang Meninggal
- APBD Cilacap 2022 Defisit Rp 155,3 Miliar