Beri Kartu Merah Ke Rektor, Ini Sepuluh Tuntutan Mahasiswa Unnes

Ratusan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) kembali menggelar aksi di depan Rektorat Unnes, Kamis (25/6).


Mereka menuntut 10 hal. Salah satunya yakni transparansi keuangan selama masa pandemi.

Ketua BEM KM Unnes, Fajar Ahsanul Hakam, mengatakan aksi tersebut dilakukan karena merasa aspirasi mahasiswa tidak pernah ditanggapi secara serius oleh jajaran kampus Unnes.

"Kami kembali menggelar aksi di depan rektorat Unnes. Kami sudah melakukan aksi serupa sebelumnya, hasilnya sama saja. Maka ini, kami berikan kartu merah untuk Pak Rektor,"kata Fajar, Kamis (25/6).

Selain memberikan kartu merah, Fajar menerangkan pihaknya juga mengajukan sepuluh tuntutan kepada Unnes.

Dia menuntut adanya transparansi keuangan kampus selama masa pandemi. Kemudian dia meminta agar UKT seluruh mahasiswa aktif di semester ganjil dipotong dengan mekanisme jelas dan transparan.

"Kami juga menuntut perpanjangan waktu batas akhir kelulusan bagi mahasiswa yang menempuh skripsi menjadi akhir semester ganjil sebagai syarat pembebasan penuh UKT," tandasnya.

Tak hanya itu, kata Fajar, mahasiswa juga meminta adanya jaminan mahasiswa baru bisa tetap kuliah di Unnes meski tidak mampu membayar UKT.

"Serta libatkan mahasiswa dalam penentuan UKT camaba jalur SBMPTN dan UM,"tegas dia.

Selain itu, mahasiswa meminta pemberian dana operasional KKN tanggap Covid-19. Mereka juga menuntut evaluasi kuliah daring dan jaminan tidak ada pengeluaran lain selama kuliah.

Mereka juga meminta dilibatkan dalam setiap perumusan kebijakan dan keputusan lainnya mengenai mahasiswa. Hal itu terkait dengan ruang demokrasi yang dituntut mahasiswa agar dibuka seluasnya.

"Tinjau ulang kebijakan passing-out PGSD Tegal dengan memperhatikan aspirasi mahasiswa. Berikan kewenangan penuh kepada mahasiswa dalam prosesi penyambutan mahasiswa baru," tutup dia.