Bersaing Di Era Disrupsi, Golkar Punya Keunggulan Gaet Milinial

Dunia industri maupun politik sama-sama tengah mengalami era disrupsi. Semua partai politik saat ini sedang berlomba menyiapkan strategi dalam menjaring suara milenial.


Bermacam inovasi dilakukan oleh pemain-pemain baru untuk mengubah struktur lama sehingga mengancam eksistensi pemain-pemain lama. Para pemain lama pun tak mau ketinggalan, beradaptasi dengan perubahan jaman.

Dalam bidang industri, era disrupsi telah membuat pelaku industri dalam negeri ketar-ketir. Untunglah, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto cepat tanggap dan segera mengantisipasinya dengan mencanangkan perubahan model bisnis yang lebih efektif dan efisien sesuai dengan tuntutan Industri 4,0.

Dalam beberapa kesempatan, Airlangga menegaskan, Revolusi Industri 4.0 bakal mempercepat peningkatan daya saing sektor industri nasional secara signifikan.

Respon cepat Airlangga terhadap era disrupsi tersebut dipuji pengamat organisasi dan kepemimpinan dari Business First International (BFI), Bayu Winarko.

Dalam pandangan Bayu, Airlangga yang mengawali karir sebagai pengusaha dan aktivis tersebut, telah terlatih melakukan scanning terhadap perkembangan eksternal dan menyiapkan antisipasi cepat atas berbagai potensi ancaman yang muncul.

Atas alasan itu, ia yakin Airlangga juga telah menyiapkan antisipasi jitu terhadap disrupsi yang terjadi di dunia perpolitikan Indonesia.

"Ada yang mengkritik bahwa Airlangga kurang maksimal dalam menarik pemilih milenial di Golkar. Saya kira kritik tersebut tidak berdasar," ujar Bayu seperti dilansir Kantor Berita RMOL, Selasa (13/8).

Dalam penilaian Bayu, Airlangga sudah mencanangkan kaderisasi dan regenerasi yang mengutamakan milenial di partai beringin. Hasilnya tentu tidak bisa dipetik dalam setahun dua tahun, pasca era Setya Novanto berakhir.

"Tapi lihatlah nanti di 2024," ungkap Bayu.

Bayu menilai, di tengah persaingan menjaring suara milenial, Golkar punya keunggulan karena kader-kadernya memiliki tradisi intelektual dan entrepreneurship (kewirausahaan) yang tinggi.

"Kaum milenial memiliki karakter yang mengarah kepada dua hal tersebut," imbuh dia.

Di sisi lain, Bayu menilai, Airlangga punya modal bagus untuk menjadi figur penggaet suara milenial. Ia merupakan figur yang komplit bagi milenial. Lulusan kampus bergengsi di dalam dan luar negeri dan mewarisi budaya pergaulan yang kosmopolit.

Track record-nya sebagai pengusaha dengan cakupan kerja yang luas, dari industri manufaktur hingga jasa keuangan. "Tinggal banyak-banyakin tampil di forum milenial aja," tandas Bayu. [fak]