Bertolak Ke Bengkulu, Anggota DPRD Jateng Dukung Penerapan TTG

Anggota DPRD Jawa Tengah yang juga Wakil Ketua Sementara DPRD Jateng Sukirman menghadiri acara ‘Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) XXI Nasional 2019’ di Sport Center Pantai Panjang Kota Bengkulu, Minggu (22/9/2019). Pada kesempatan itu, ia mengapresiasi Pemprov Jateng khususnya Kota Surakarta yang mampu meraih juara 2 dalam Lomba Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) Gelar TTG XXI Nasional 2019.


DPRD menyambut baik gelaran TTG dan kami turut berbangga atas raihan prestasi Provinsi Jateng, khususnya Gubernur, yang telah mampu membina masyarakat desa dalam posyantek," katanya.

Ia berharap semua teknologi yang ditampilkan dalam pameran Gelar TTG XXI Nasional 2019 dapat ditindaklanjuti agar lebih bermanfaat bagi masyarakat.

Diharapkan pula, dengan dipamerkannya produk-produk TTG asal Jateng, ada pihak-pihak seperti investor atau lembaga untuk mengembangkan produk inovasi tersebut.

Dengan produk TTG itu, diharapkan mampu membantu produktivitas pertanian dan pertumbuhan ekonomi di pedesaan," harap Legislator PKB itu.

Saat mengunjungi beberapa stand pameran kabupaten/ kota milik Jateng, ia mengaku sangat bangga dengan alat pengolah batok kelapa yang diciptakan Warga Kabupaten Pekalongan. Menurut dia alat itu sangat bermanfaat untuk mengembangkan kreatifitas masyarakat saat ini.

Saya bangga dengan alat yang dihasilkan tersebut karena, dari limbah batok kelapa, ternyata bisa menghasilkan kancing baju dan produk kreasi lainnya. Mengingat Pekalongan merupakan produsen Batik, alat tersebut sangat selaras dalam pembuatan kancing.

Untuk itu, kami berharap pemerintah dan pihak-pihak lain bisa memperhatikan kebutuhan warga yang sudah memproduksi alat tersebut agar bisa dikembangkan lagi," harapnya lagi.

Sementara, dalam sambutannya, Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan pembangunan desa terus digenjot dengan adanya Program Dana Desa sejak 2015 hingga 2019 ini. Pada awal program 2015, digelontorkan sekitar Rp 20,65 triliun dimana tiap desa mendapatkan Rp 280,3 juta.

Ia mengakui penggelontoran anggaran pada awal program itu belum terserap maksimal. Yakni, sebesar 82,72% yang terserap dengan total 74.093 desa se-Indonesia.

Meski begitu, pemerintah pusat terus berupaya agar penyerapan Dana Desa itu bisa maksimal untuk pembangunan pedesaan.

Data mencatat, pada 2016 Dana Desa naik menjadi Rp 46,98 triliun dimana tiap desa mendapat Rp 643,6 juta dengan tingkat penyerapan yang mulai membaik sebesar 97,65%. Kemudian pada 2017 dan 2018 Dana Desa menjadi Rp 60 triliun, tiap desa mendapat Rp 800 juta dengan penyerapan pada 2017 sebesar 98,54% dan pada 2018 sebesar 99,56%.

Pada tahun ini, Dana Desa dinaikkan lagi menjadi Rp 70 triliun dimana tiap desa mendapat Rp 933,9 juta. Eko mengatakan besarnya Dana Desa itu harus dibarengi dengan penerapan teknologi yang tepat guna. Dengan begitu, efisiensi Dana Desa pun dapat optimal penggunaannya.

Dengan adanya Gelar TTG ini, maka alat-alat yang diimpor untuk melakukan produksi pertanian ataupun lainnya bisa ditekan sehingga pertumbuhan ekonomi kita pun meningkat," kata menteri.

Dalam acara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah selaku Tuan Rumah melakukan penandatanganan kerjasama dengan Solo Manufaktur Kreasi (SMK) dalam hal pembelian mobil Esemka. Tidak hanya tingkat provinsi, pembelian mobil brand lokal itu juga dilakukan seluruh kabupaten/ kota se-Bengkulu.

Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mendukung produk lokal tersebut. Kami berharap langkah kecil kami ini bisa ditiru daerah lain demi pengembangan produk lokal," harap Rohidin.[adv]