BNN Bongkar Penyelundupan Narkoba Dari Malaysia

Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali membongkar sindikat penyelundupan narkoba dari Malaysia. Kali ini modus yang digunakan pelaku dengan menggunakan jasa kurir ibu rumah tangga.


Dalam penggrebekan di wilayah Dumai, BNN berhasil meringkus 6 pelaku yang diketahui Jaringan Wan (Malaysia-Dumai-Medan-Aceh-Jakarta).

Para pelaku yang berhasil diringkus antara lain Arman bertindak sebagai pengendali, Harianto (kurir), Adi (kurir), Syamsiah (Ibu rumah tangga sebagai  kurir, Hamidi dan Kamarudin sebagai ABK Kapal.

Dari tangan para pelaku, BNN mengamankan 9 bungkus narkotika jenis sabu.

Deputi Berantas BNN Irjen Pol Pol Arman Depari mengatakan, sabu dibawa dari Malaysia melalui jalur laut dan diselundupkan ke Aceh menggunakan ibu rumah tangga sebagai kurir.

"Sabu dibawa dari Malaysia menggunakan jalur laut, kemudian hendak diselundupkan ke Aceh menggunakan kurir seorang ibu rumah tangga," ujar Arman, Selasa (19/3/2019).

Lebih lanjut Arman mengatakan, penggrebekan dilakukan setelah melakukan pengintaian beberapa hari.

Pada Sabtu (16/3/2019) tersangka  Syamsiah sekitar pukul 17.20 WIB berangkat dari Medan menuju Dumai, bersama dengan tersangka Arman, Adi, Ariyanto mengendarai mobil warna Merah Nopol BK 1385 ZZ.

"Sesampainya di Dumai, tersangka Hamidi memberikan barang Narkotika kepada Arman sebanyak 9 bungkus. Narkoba kemudian dibawa oleh  Syamsiah menumpang Bentor menuju Travel untuk ke Pekanbaru," tambahnya.

Dalam perjalanan di Jalan Sudirman Kota Dumai, Syamsiyah digrebek BNN dan mendapati barang bukti 5 bungkus Narkotika.

"Kemudian kita kembangkan dan berhasil menangkap tersangka lainnya serta mendapatkan barang bukti 4 bungkus dari mobil Merah," tambahnya.

Menurut Arman Depari, saat ini tersangka dan barang bukti diamankan untuk dilakukan pemeriksaan awal, selanjutnya dibawa ke kantor BNN untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut keterangan para tersangka,  narkotika akan dibawa ke Medan sebanyak 5 kg dan ke Jakarta 4 kg.

"Menyuruh kurir ibu rumah tangga dan menggunakan travel agar tidak dicurigai serta luput dari perhatian/pemeriksaan petugas. Saat ini masih dalam pengembangan," pungkas Arman.