Saat ini PT PLN melayani pelanggan dengan dua macam sistem pembayaran yakni sistem pembayaran prabayar dan pascabayar. Meski sistem prabayar menggunakan sistem pulsa token listrik tergolong masih baru namun sistem ini sudah diminati oleh masyarakat. Banyak pelanggan listrik pasca bayar yang beralih menggunakan listrik prabayar.
- Tenaga Kerja Ikuti LPKS, Diarahkan Kerja di Industri Demak dan Daerah-daerah Sekitar
- Antisipasi Kebutuhan Nataru, Pertamina Patra Niaga Bentuk Satgas
- MenkopUKM : Tingkatkan Sektor Kualitas dan Penjualan Produk UMKM
Baca Juga
Hal itu dilakukan oleh pelanggan PLN untuk menghindari denda tunggakan pembayaran listrik yang dikarenakan kelalaian. Walaupun demikian, tak sedikit masyarakat yang mengeluh pemakaian sistem prabayar yakni token listrik membuat pengeluarannya menjadi membengkak atau bisa dibilang lebih boros.
Menurut Asisten Manajer Jaringan, PT PLN Area Semarang, Hendra Irawan, mengatakan, sebenarnya biaya yang dikenai oleh pelanggan listrik prabayar maupun pascabayar yakni sama. Tidak ada biaya tambahan lain yang membuat pemakai listrik prabayar menjadi lebih membengkak.
"Ada hal-hal yang membuat pemakaian listrik menjadi boros yakni jeleknya sistem grounding pada kelistrikan dalam rumah dan elektronik," katanya, Senin (25/6).
Ia menyebutkan sistem grounding yang buruk seperti bersatunya kabel pembawa arus negatif (grounding) dan kabel netral membuat kebocoran listrik sehingga pemakaian listrik menjadi lebih banyak.
"Seharusnya harus terpisah antara kabel negatif dengan kabel netral. Sehingga kebocoran listrik bisa terhindar," ujarnya.
Selain itu, kebocoran listrik juga bisa terjadi pada alat elektronik yang digunakan oleh para pelanggan PLN.
Kebocoran itu ditandai dengan terasanya aliran listrik pada badan alat elektronik.
"Biasanya alat elektronik yang mengalami kebocoran listrik yakni saat dipegang merasakan kesetrum listrik. Hal itu Sering terjadi pada alat elektronik seperti kulkas. Hal itu namanya kebocoran listrik," jelasnya.
Ia pun meminta masyarakat agar memeriksa seluruh instalasi jaringan listrik rumahnya hingga peralatan elektroniknya agar tidak terjadi kebocoran listrik.
"Meteran listrik prabayar jika ada kebocoran ada indikator tangan yang menyala Jadi jika ada kebocoran listrik diinstalasi rumah maka akan terkena beban pada pulsanya," tambahnya.
PLN Area Semarang juga memberikan diskon sebesar 50 persen bagi pelanggan yang ingin menaikkan daya tegangan. Sementara untuk tempat ibadah, pihak PLN tidak akan memungut biaya apapun. Diskon sebesar 50 persen ini hanya berlaku dari tanggal 25 Juni hingga 1 Juli 2018.
"Kami memberi diskon 50 persen bagi pelanggan yang ingin menaikkan daya. Jadi warga Semarang bisa manfaatin kesempatan ini sampai tanggal 1 Juli, " pungkasnya.
- 45 Karyawan Berill Bakal Dapatkan Penawaran
- KIT Batang Sabet Dua Penghargaan CSR Karena Lima Program Ini
- Warga Tetep Kota Salatiga Terima Listrik Gratis