Boyamin Saiman, Kuasa Hukum Mantan Manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani, mengungkap fakta baru dalam proses penyidikan dugaan pengaturan skor mafia sepakbola dalam pertandingan Persibara Banjarnegara.
- Ratusan Orang Diduga Tertipu Arisan Online Ratusan Miliar di Salatiga
- Polisi Duga Pelaku Begal di Gayamsari Lebih dari Dua Orang
- Lengkapi Penyelidikan, Kades Kebonagung dan Warga Dites Urine dan PCR
Baca Juga
Boyamin menerangkan, dalam perkembangan dugaan kasus pengaturan skor tersebut, nama Kapolda Jateng Condro Kirono, dicatut oleh Priyanto untuk meyakinkan Lasmi agar memberikan sejumlah uang.
Saya yakin, Pak Condro tidak tahu kalau namanya dicatut. Itu mungkin saja upaya yang bersangkutan (Priyanto) agar meyakinkan klien saya untuk memberi uang kepadanya," kata Boyamin, Selasa (15/1).
Tak hanya itu, Boyamin menunjukkan bukti percakapan melalui media sosial antara Lasmi dengan Priyanto. Dalam percakapan itu, kata Boyamin, Priyanto sempat menyebut nama Condro sekaligus mengirimkan foto antara Johar Lin Eng bersama Condro Kirono.
Yang saya ketahui, kata Priyanto meyakinkan klien saya bahwa permainan mereka aman karena dalam rombongannya terdapat jendral," kata Boyamin.
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) itu, mendesak kepada Kapolda Jateng, agar bisa tegas menuntaskan persoalan mafia sepakbola tersebut. Menurutnya, perkara ini tidak bisa dibiarkan mengambang di permukaan.
Saya juga meminta Pak Condro menuntut orang-orang yang mencatut namanya tersebut. Itu sudah tidak baik dalam melakukan penipuan seperti ini," tegas dia.
Disinggung mengenai pertemuan Priyanto dengan kliennya, Boyamin menerangkan jika kliennya dikenalkan kepada Priyanto oleh Johar Lin Eng.
Saat itu klien saya mengeluh karena kalah terus. Kemudian, Pak Johar mengenalkannya kepada Priyanto agar dibantu. Ternyata yang bersangkutan malah minta-minta," pungkasnya.
- Kedapatan Transaksi Narkoba, Seorang Wanita Ditangkap Sat Narkoba Polres Wonogiri
- Polres Kebumen Amankan 5 Pasangan Bukan Suami Istri Di Kamar Hotel
- Regenerasi Gangster Merajalela Di Semarang, Polisi: Sering Muncul Kelompok Baru