Bulk vaksin Sinovac yang sudah berhasil diproduksi PT Bio Farma sudah berhasil mendapat izin penggunaan darurat (emergency use authiraztion/EUA) dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM).
- Gunakan Mobil Vaksin, Polres Purbalingga Jemput Bola Vaksinasi Massal di Desa
- Pemkot Semarang Tutup Dua Tempat Isolasi Terpusat
- Datangi Desa Terpencil, BPJS Kesehatan Keliling Layani Langsung Para Peserta JKN
Baca Juga
Bulk vaksin Sinovac yang sudah berhasil diproduksi PT Bio Farma sudah berhasil mendapat izin penggunaan darurat (emergency use authiraztion/EUA) dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM).
Kepala BPOM, Penny K Lukito menerangkan, pihaknya telah melakukan sejumlah pemeriksaan sebelum menerbitkan EUA bagi vaksin produksi Bio Farma ini.
BPOM telah melakukan evaluasi terhadap data hasil uji stabilitas, dokumen validasi proses produksi dan validasi metode analisis dan spesifikasi produk serta kemasan yang digunakan.
Sebab kata Penny, ada perbedaan tempat produksi hingga perbedaan kemasan, antara vaksin yang diproduksi Bio Farma dengan yang diproduksi Sinovac di Beijing.
Salah satu perbedaan mencolok, disebutkan Penny adalah kemasan vaksin yang diproduksi Sinovac Beijing berupa single doses berubah menjadi multiple doses
"Tentu ini lebih efisien, lebih efektif dan sesuai peraturan yang sudah diwajibkan internasional dan Indonesia. Karena EUA ini kan perlu diregistrasikan kembali sebelum mendapatkan persetujuan penggunaan," ujar Penny dalam jumpa pers virtual, Selasa (16/2), dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Setelah melalui seluruh proses evaluasi tersebut, Penny mengumumkan vaksin produksi Bio Farma ini resmi mendapat EUA, dan sesuai time line yang direncanakan.
"Sehingga EUA yang diproduksi PT Bio Farma, pada hari ini, 16 Februari 2020, sudah disetujui dan mendapatkan EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia," ucapnya.
"Vaksin produksi PT Bio Farma ini diberi nama Vaksin Covid-19 dengan nomor emergency use authorization, EUA 2102907543A1," demikian Penny K Lukito.
**
- Tahun 2021, Penderita TBC di Kota Semarang Alami Penurunan
- Antisipasi Peningkatan Kasus, Taj Yasin Minta PMI Siagakan Stok Plasma Konvalesen
- DKK Tanggapi Keluhan Masyarakat yang Viral di Media Sosial