Tahun 2021, Penderita TBC di Kota Semarang Alami Penurunan

Dinas Kesehatan Kota Semarang mencatat, selain kasus Covid-19, kasus penyakit Tuberculosis (TBC) di Kota Semarang di tahun 2021mengalami penurunan.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam, mengatakan meski kasus turun, namun masyarakat Semarang tetap harus waspada terhadap penyakit yang menginfeksi saluran pernafasan ini.

“Tahun 2021 ini sampai bulan ini tercatat, pasien TBC yang pria ada sekitar 593 orang. Sementara yang wanita ada 400an sekian,” jelas Hakam kepada RMOL Jateng, Senin (13/9).

Penurunan kasus, lanjut Hakam, memang terjadi di banding pada tahun 2020 yang mencapai 800 orang untuk pengidap TBC pria dan 660 untuk pengidap TBC perempuan.

“Meski begitu, kami belum tahu mengapa kasus TBC turun. Apakah karena skrining TBC turun atau memang benar kasusnya menurun. Tentu sih kami berharap kasusnya benar menurun," ungkapnya.

Hakam berharap bagi masyarakat Semarang yang merasa terpapar TBC bisa langsung datang ke fasilitas kesehatan seperti Puskesmas agar bisa mendapat tindak lanjut mendalam dari dokter. Bahkan, kata Hakam, Puskesmas menyediakan poli khusus pemeriksaan dan tes dahak bagi penderita TBC. 

“Jadi di puskesmas itu ada poli TBC, poli batuk dan poli covid-19,” imbuhnya.

Nantinya setelah dilakukan pemeriksaan secara detail maka pasien akan menjalani perawatan dengan mengkonsumsi obat secara rutin hingga dinyatakan sembuh.

“Perawatan pasien TBC, kami mendampingi mereka untuk minum obat secara rutin selama enam bulan. Dua bulan pertama mereka harus minum setiap hari, sisanya empat bulan terakhir minumnya seminggu tiga kali,” jelasnya.

Menurut Hakam, turunnya kasus TBC disinyalir juga karena warga saat ini berdisiplin prokes terutama dalam penggunaan masker. Seperti diketahui, proses penularan TBC juga dari berpindahnya droplet penderita pada orang lain.

"Pandemi covid yang mengharuskan masyarakat menggunakan masker dan disiplin prokes sepertinya menjadi salah satu penyumbang turunnya angka kasus TBC di Semarang," tandasnya.