Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyebut, kasus Covid-19 di wilayahnya cukup mengkhawatirkan.
- Dinas Perdagangan Bakal Evaluasi Ukuran Lapak Shopping Center Johar
- Manajemen Pelabuhan PLTU Batang Santuni 60 Anak Nelayan
- Bandara Adi Soemarmo: Habis Pemudik, Terbitlah Jemaah Haji
Baca Juga
Meskipun wilayahnya masih zona oranye, namun sudah terjadi peningkatan signifikan kasus Covid dalam beberapa hari terakhir ini. Sementara tingkat keterisian rumah sakit untuk penanganan Covid juga semakin penuh.
Bupati juga menyebut, peningkatan kasus ini merupakan gelombang kedua, setelah sebelumnya menurun.
Saat ini ada 160 orang yang dirawat di rumah sakit, dan 587 orang menjalani isolasi mandiri. Kasus Covid yang meninggal dunia juga naik dan secara kumulatif sudah mencapai 300 orang. Angka kematian sekitar 4,36 persen,” kata Dyah Hayuning Pratiwi saat menyampaikan menyampaikan paparan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2021 �" 2026 di Operation Graha Adiguna Kompleks pendopo kabupaten, Rabu (23/6).
Dikatakan Tiwi, klaster Covid terbesar adalah klaster hajatan, kemudian disusul perkantoran termasuk tenaga kesehatan, klaster rumah ibadah, klaster perpisahan sekolah dan bepergian ke luar kota.
Kami meminta kepada seluruh masyarakat Purbalingga untuk menaati PPKM Mikro mulai 21 Juni hingga 28 Juni 2021, termasuk didalamnya tidak melakukan hajatan lebih dahulu, penutupan tempat wisata. Untuk sekolah yang akan melakukan perpisahan sementara untuk dipending dulu,” kata Bupati Tiwi.
Dia menambahkan, jika kasus masih naik maka PPKM Mikro akan diperpanjang satu minggu ke depan.
Di bagian lain, Bupati juga mengatakan, vaksinasi massal akan terus digalakkan dan pengaktifan eks gedung SMPN 3 Purbalingga untuk tempat karantina.
- Wali Kota Salatiga Belum Terima Laporan Soal Nasabah BMT Al Ishlah
- Kabupaten Sukoharjo Pertahankan Penghargaan Kota Layak Anak Kategori Madya dari Kemen PPPA
- Pemkot Semarang Mulai Lakukan Perbaikan Jalan Rusak