Calon perseorangan yang telah mengirim surat pernyataan ke KPU Wonogiri tumbang sebelum perang.
- Harlah GPK ke 40 dan Pelantikan Pengurus DPW GPK Jateng Dipusatkan di Solo
- Tokoh Masyarakat: Wakil Rakyat Jangan Membuat Gaduh Dengan Sembarangan Gunakan Hak Angket
- "Cah Ndeso Menuju Senayan" Pimpin Perolehan Suara Caleg DPR dari Demokrat Untuk Dapil V Jateng
Baca Juga
Sebab, mereka tidak menyampaikan jumlah dukungan ke KPU Wonogiri sampai batas waktunya habis.
Padahal data dukungan tersebut sebagai prasyarat untuk mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan calon wakil bupati pada Pilkada 2020.
Ketua KPU Wonogiri, Toto Sihsetyo Adi menuturkan, ada tiga orang yang menyatakan akan maju melalui jalur perseorangan.
Diantaranya pasangan Toyip (38) beralamat di Sendangrejo, RT 004 RW001 Gondangsari Jatisrono dan Totok Kusbiyanto (49) beralamat di Jatirejo RT 003 RW 001 Miricinde Purwantoro.
Selain itu ada Hartono warga Selogiri yang menyatakan mencalonkan bupati namun belum menyertakan wakil. Setelah ditunggu sampai batas akhir penyerahan dukungan, keduanya tidak menyerahkan.
Ketika datang ke KPU, mereka menyatakan akan mencalonkan lewat jalur perseorangan. "Pendaftar calon bupati dan wakil bupati jalur perseorangan, harus mendapatkan dukungan sebanyak 7,5% jumlah DPT (Daftar Pemilih Tetap) atau sejumlah 65.237 pemilih tersebar di 13 kecamatan dari 25 kecamatan yang ada," katanya, Senin (24/2).
Timnya diberi bimbingan tehnis (Bintek) perihal aplikasi sistem informasi pencalonan (Silon) oleh KPU Wonogiri karena sudah menyatakan sanggup.
Terpisah, Toto Kusbiyanto, calon perseorangan, ketika dikonfirmasi mengklaim telah memperoleh dukungan sekitar 12.000 dari 22 kecamatan.
Namun begitu, karena belum memenuhi syarat akhirnya tidak menyampaikan persyaratan ke KPU.
"Walau kami dinyatakan sudah tidak dapat memenuhi syarat seperti yang ditetapkan KPU, namun kami masih optimis ada peluang. Sebab yang saya tahu, Pak jekek (calon dari PDIP), tidak bisa maju melawan bumbung kosong. Kami berharap pasal itu yang masih memberi peluang kepada kami," terangnya.
Hartono, warga Selogiri yang juga menyatakan maju lewat jalur perseorangan, saat dikonfirmasi menuturkan bahwa setelah dipikir-pikir pihaknya memilih maju melalui koalisi partai.
"Memang awalnya kami mau maju melalui jalur perseorangan. Dan kami telah mengerahkan 25 relawan untuk mengumpulkan pendukung. Hasilnya kami telah memperoleh 70 ribu pendukung, walau KPU hanya mensyaratkan 65 ribu lebih sedikit," paparnya.
Namun, Hartono akhirnya mengurungkan untuk maju melalui jalur perseorangan. Dirinya memilih untuk mencalonkan diri melalui koalisi partai dan sudah ada tiga partai besar yang siap mengusung saya, yakni Gerinda, PAN dan PKB.
Sementara, DPP PDIP telah mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri yang akan didaftarkan ke KPU pada Pilkada 2020 ini.
Adalah Joko Sutopo Ketua DPC PDIP Wonogiri yang saat ini menjabat Bupati Wonogiri, berpasangan dengan Sriyono Bendahara DPC PDIP Wonogiri, yang kini duduk di DPRD Wonogiri.
- Pantau Coblosan di TPS 901 Khusus Rutan Salatiga, Yasip Janjikan Rp 5 Juta
- Mohammad Saleh, Calon Tunggal Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah 2025-2030
- Qodari: Mundurnya Ara dari PDI Perjuangan Buka Kisah Sabam Sirait dan Megawati