Inovasi menjadi kunci untuk maju. Untuk menjadi enterpreneur, jangan takut gagal karena tidak ada yang tidak pernah gagal.
- Perkuat Kerjasama Kelembagaan, UKSW Gandeng Kedubes Ukraina
- Berikut Pemantauan Program Makan Bergizi Gratis Di Sukoharjo
- Mahasiswa Wajib Vaksin Dua Kali Sebelum Ikut PTM
Baca Juga
"Gagal boleh, jangan takut dengan kegagalan, ambil pelajaran dari kegagalan itu dan punya path. Yang hebat adalah yang bisa belajar dari kegagalannya," kata Alisjahbana Haliman sebagai CEO PT. Haldin Pacific Semesta, Jumat (10/3).
Sebelumnya, Alisjahbana Haliman, CEO PT. Haldin Pacific Semesta saat hadir menjadi pembicara dalam kegiatan Studium Generale "Entrepreneurship & Value Creation" menyinggung bahwa enterpreneur sangat penting untuk sebuah negara.
"Apalagi Indonesia yang sedang berkembang menjadi negara maju," pungkas Alisjahbana Haliman.
Membuka sharing-nya, Alisjahbana Haliman berkisah bahwa di usia 12 tahun dirinya telah menjajal sebuah usaha penjualan jam tangan digital. Berlanjut, pria kelahiran Pontianak ini juga sempat melakoni jual beli sepatu dan koper saat dirinya tinggal di Jakarta.
Sempat mencicip pendidikan di salah satu sekolah di Amerika Serikat, Alisjahbana Haliman memperoleh kesempatan memulai perjalanannya sebagai enterpreneur dan membangun perusahaan secara legal di usianya ke 22 tahun di negara tersebut.
Hingga akhirnya perusahaan tersebut secara perlahan dipindahkan ke Indonesia dan saat ini fokus pada pengembangan produk berbahan alami dan sebagian besar ekstrak tumbuhan.
Dari perjalanannya hidupnya, Alisjahbana Haliman menyebut ada sepuluh poin yang harus dimiliki seorang enterpreneur. Kesepuluh poin tersebut antara lain adalah curiosity (keingintahuan), structured experiment (eksperimen yang terstruktur), managing people and team building (mengatur orang dan membangun tim), adaptability (kemampuan beradaptasi), comfortable with failure (nyaman dengan kegagalan), persistence (kegigihan, tahan banting), inovation (inovasi), long term focus (memiliki fokus yang lama).
Tak kalah penting dari 10 hal di atas, Alisjahbana Haliman juga menekankan pentingnya memiliki value creation. Hal ini tidak hanya bagi seorang enterpreneur, tetapi juga setiap kita, termasuk mahasiswa dan juga UKSW sebagai sebuah universitas.
Dirinya berpesan bagi mahasiswa yang akan lulus dari UKSW untuk memikirkan bagaimana bisa meng-create sebuah value yang memberi nilai tambah sehingga kita berbeda dengan orang lain.
"Banyak orang menganggap apa yang dilakukan sehari-hari adalah rutinitas, di situ tidak ada value creation. Enterpreneur melihat setiap hari kita bisa create value apa, bagaimana kita bisa memberi nilai tambah sehingga berbeda dengan yang lain," imbuhnya.
Diwaktu yang sama, Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si. Ak., mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi empat fakultas.
"Keempat fakultas tersebut adalah Fakultas Biologi, Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB), Fakultas Sains dan Matematika dan (FSM) dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK)," ujar Intiyas.
Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi bagian dari pencapaian visi fakultas, untuk menjadi fakultas sains di bidangnya masing-masing.
Dari pengalaman Alisjahbana Haliman menjadi seorang enterpreneur bisa menginspirasi mahasiswa dan peserta lainnya untuk bisa juga menjadi agen perubahan, mengubah yang biasa menjadi luar biasa. Hal ini senada dengan visi UKSW untuk mencetak lulusan yang bercirikan creative minority.
"Di kampus Indonesia Mini UKSW ini, mahasiswa digembleng untuk menjadi lulusan creative minority, yang bisa mempengaruhi kelompok lain menjadi aktif, menjadi agen perubahan," tandasnya.
Setiap perubahan jaman, akunya, membuka kesempatan bagi orang-orang untuk kreatif menciptakan perusahaan yang sebagian kecil mampu mengubah negara dan sikap konsumen serta membuat negara dan juga dunia ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Ditengah acara, UKSW dan PT. Haldin Pacific Semesta menandatangani
Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Penandatanganan dilakukan dia pemimpin masing-masing yakni Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si. Ak., dan Alisjahbana Haliman sebagai CEO PT. Haldin Pacific Semesta.
Selain itu juga ditandatangani Memorandum of Agreement (MoA) antara empat fakultas penyelenggara dengan PT. Haldin Pacific Semesta. MoA ini ditandatangani masing-masing dekan dan Alisjahbana Haliman sebagai CEO PT. Haldin Pacific Semesta.
- Izin Turun, Unsoed Mulai Buka Pasca Sarjana Ilmu Politik
- UMS Diminati Mahasiswa Asing Pendaftar Beasiswa
- 680 Mahasiswa UMK Siap KKN di Demak, Ini Pesan Rektor dan Sekda