Cerita Warga Pekalongan Kena Gempa, Lihat Dinding Ambrol hingga Masakan Hangus

Pemerintah Kelurahan Gamer, Kota Pekalongan melihat kondisi rumah warga yang terdampak gempa. IST
Pemerintah Kelurahan Gamer, Kota Pekalongan melihat kondisi rumah warga yang terdampak gempa. IST

Gempa Batang ternyata juga mengakibatkan dua rumah di Kota Pekalongan turut terdampak. Dua rumah di Kelurahan Gamer RT 002 RW 004, Kecamatan Pekalongan Timur rusak terkena gempa.


Kedua rumah itu merupakan milik  Fatoni dan Sodikin yang bersebelahan.  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersama perangkat Kelurahan Gamer langsung melakukan assesment.

BPBD juga menyalurkan bantuan paket sembako untuk dua keluarga terdampak gempa Batang itu.

"Rumah Bapak Fatoni, dinding belakang area dapur roboh saat terjadi gempa dan mengenai serta menimpa atap bagian samping rumah Bapak Sodikin. Pada saat kejadian kebetulan penghuni rumah sedang berada di dalam rumah," kata Kalakhar BPBD Kota Pekalongan, Aprilyanto Dwi Purnomo, Senin (8/7).

Saat itu  istri dari Sodikin sedang melakukan aktivitas memasak didapur. Keduanya hanya merasakan kaget dan shock saat kejadian sampai lemas.

Awalnya pada atap dan dinding dapur Fatoni ambrol karena tidak ada perkuatan dengan balok dan kolom. Jadi, hanya tumpukan batu bata saja. 

Lalu reruntuhan dinding rumah Bapak Fatoni yang menimpa atap (genteng) dan rangka atap (kayu) rumah Sodikin. Kerugian akibat reruntuhan atap dan dinding bangunan dua rumah tersebut ditaksir Rp28,2 juta (kerusakan sedang).

"Berdasarkan, Perwal Kota Pekalongan untuk kategori kerusakan sedang, mereka mendapatkan Rp2,5-5 juta, sementara untuk kerusakan parah (rata tanah), bantuan biasanya sekitar Rp7,5 juta. Jadi, bantuannya memang berupa stimulus untuk meringankan beban mereka,"bebernya.

Istri Sadikin, Tunamah mengakui, pada saat kejadian dirinya tengah membuat cemilan (jajan) untuk keluarga di dapur.   Tidak berapa lama, dirinya mendengar suara gemuruh besar bak pesawat melintas, diiringi getaran yang cukup kencang. 

Seketika, ia panik dan sempat berteriak memanggil suaminya yang tengah duduk membaca koran di ruang tamu.

"Saya panik dan langsung lari keluar rumah sama suami dan anak-anak.  Getaran Saya rasakan dua kali dalam waktu berdekatan, pertama di sekitar sumur dan yang kedua di dekat meja dapur. Saya melihat seperti dinding dan genteng atap rumah Saya seperti terangkat gitu dan tidak berapa lama dinding rumah sebelah ada yang roboh dan menimpa genteng rumah Saya,"jelasnya.

Sementara itu, istri Fatoni, Suminah (51 tahun) menceritakan juga sedang  memasak di dapur. Anak laki-lakinya (25 tahun) sedang mencuci piring di dapur. 

Sementara, suaminya, sedang bekerja atau tidak berada di rumah.

"Kami langsung lari ke luar rumah, dengar suara tetangga-tetangga juga panik lari. Saya yang udah terlanjur mau memasak kacang juga Saya tinggal aja keluar sampai masakannya hangus semua saking paniknya," ucapnya.