Cipta Kondisi Jelang Ramadhan, Satpol PP Kota Semarang Rutin Operasi PGOT

Satpol PP Kota Semarang rutin menggelar yustisi terhadap pengemis gelandangan dan orang terlantar (PGOT). Yustisi semakin gencar dilakukan terutama menjelang bulan Ramadhan.


Kasat Pol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, yustisi yang dilakukan berdasarkan peraturan daerah (Perda) No. 5 Tahun 2014 tentang penertiban PGOT. 

Penertiban tersebut juga termasuk manusia karung yang datang secara musiman ke Kota Semarang. 

Biasanya H-7 menjelang Ramadhan, manusia karung yang berasal dari kabupaten tetangga mulai berdatangan.

“Biasanya H-7 Ramadhan pasti manusia karung sudah banyak yang masuk ke Kota Semarang terutama di Jalan Siliwangi sampai Karangayu,” ucap Fajar, Selasa (7/3).

Fajar mengaku mengadakan yustisi secara rutin agar PGOT dan manusia karung tidak semakin menjamur saat Ramadhan hingga jelang Lebaran. 

Bahkan pihaknya juga menurunkan tim penindakan di pintu keluar tol Krapyak dan pintu keluar tol Gayamsari.

“Setiap hari yustisi sudah kita lakukan walaupun tidak Ramadhan, bisa dilihat PGOT, manusia silver dan punk rock mulai berkurang dan sanksi kita gunduli kalau tertangkap,” paparnya.

Selain rutin menggelar yustisi PGOT, Satpol PP bersama Dinas Sosial juga terus menggiatkan Perda terkait dengan larangan memberi kepada PGOT. 

Jika diketahui memberi kepada PGOT maka di pemberi akan didenda maksimal Rp 1 juta melalui sidang tindak pidana ringan (tipiring) di Pengadilan Negeri (PN) Semarang.

“Sanksi pemberi sudah diterapkan dan sudah ada lima kasus yang masuk ke PN,” tuturnya.

Fajar mengarahkan kepada masyarakat yang ingin berbagi bisa langsung menyalurkan bantuan ke panti sosial ataupun masjid-masjid.

“Kita akan mobile dengan Dinas Sosial nanti yang ketahuan memberi akan kita catat dan dilaporkan ke PN dan berlaku selamanya dan dimaksimalkan saat Ramadhan,” terangnya.

Sementara untuk pengawasan jam buka tutup serta waktu libur bagi resto, Cafe hingga tempat karaoke, pihaknya kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) untuk segera membuat jadwal dan mengedarkan pemberitahuan kepada pelaku usaha kuliner dan hiburan. 

“Misalnya jam tutup harusnya jam 00.00 atau jam 01.00 tapi di atas itu masih buka maka akan langsung kita police line. Termasuk togel kita akan tertibkan dengan menggandeng Polrestabes,” pungkasnya.