Danramil Di Salatiga Ini Punya Cara Sendiri Tekan Covid-19 Meski Maut Tantangannya

Danramil 16 Tingkir Kodim 0714 Salatiga ini, punya cara sendiri dalam menekan penyebaran Covid-19 di Salatiga.


Danramil 16 Tingkir Kodim 0714 Salatiga ini, punya cara sendiri dalam menekan penyebaran Covid-19 di Salatiga.

Meski terbilang ekstrim tantangannya 'maut', namun caranya mampu 'mencuri' perhatian warga Salatiga khususnya warga terpapar Covid-19.

Bagaimana tidak. Kapten Cba Kurdi SE bahkan mengupayakan cara 'door to door', jemput bola untuk menyakinkan mereka terpapar Covid-19 untuk 'berjuang' melawannya dengan mengkonsumsi minuman jamu herbal.

Bahkan, cara-cara sales menawarkan produk hingga 'merayu' warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan tengah menjalani isolasi mandiri tak segan ia tempuh turun langsung menemui.

Itu ia lakukan, semata-mata jamu yang ia bagi secara gratis itu diharapkan sebagai penumbuh imun sekaligus diyakini juga bisa menangkal virus.

"Apa yang saya lakukan semata-mata pengabdian serta panggilan kemanusiaanlah, tidak ada tujuan lain," kata Kapten Cba Kurdi, saat diminta mengisahkan bagaimana ia harus berhadapan langsung dengan warga terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa rasa takut tertular, Kamis (17/3).

Diawal-awal kemunculan Covid-19, tak sedikit pasukan garda terdepan masih dihantui ketakutan untuk tertular dengan mereka yang lebih dahulu dinyatakan positif.

Namun, tidak dengan dilakukan Kapten Cba Kurdi. Sebagai pemimpin di teritori terkecil TNI, ia memberikan contoh langsung ke anak buah.

Tanpa APD lengkap, Kapten Cba Kurdi 'nekat' mendatangi warga terpapar Covid-19 dan membagikan jamu herbal 'kiriman' Kodam IV/Diponegoro yang dimintai disebarkan oleh teritorial terkecil dibawahnya.

Hingga satu tahun Covid-19 berjalan, Kapten Cba Kurdi tak patah arang. Sebagai pasukan sosok garda terdepan dalam penanganan Covid-19, satuan yang ia pimpinan dengan dua wilayah pengampu yakni Koramil 16 Tingkir dan Koramil Argomulyo, Kodim 0714 Salatiga masih giat membantu pemerintah menekan penyebaran virus Corona.

"Meski pemerintah telah mengeluarkan pedoman pencegahan dan pengendalianvirus corona, pada kenyataannya masih banyak orang yang mencari alternatif lain untuk melindungi tubuh dari ganasnya virus. Salah satu cara yang kerap dicari adalah tanaman herbal yang turun temurun nenek moyang kita mengajarkan mampu tingkatkan sistem imunitas," kata Kapten Cba Kurdi kepada Wartawan.

Tanaman herbal sendiri diyakini bangsa ini merupakan tanaman atau tumbuhan yang memiliki nilai lebih dalam pengobatan. Dalam hal mencegah virus corona, tanaman herbal berperan sebagai peningkat sistem imunitas tubuh.

Bukan slogan semata, sosok garda terdepan penanganan Covid-19 di Salatiga seperti yang dilakukan sosok Danramil 16 Tingkir Kodim 0714 Salatiga, Kapten Cba Kurdi SE pun mendapatkan apresiasi Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit.

Dengan mata telanjang, Dance melihat dari dekat cara-cara pemutusan mata rantai penyebaran virus Corona dilakukan TNI.

"Saya liat langsung, sosok Kapten Cba Kurdi SE tak pantang menyerah menawarkan jamu herbal ini langsung baik 'face to face' maupun door to door dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19," ucap Dance.

Ia menilai, Kapten Cba Kurdi SE yang menjadi pimpinan terkecil di wilayah tempat tinggalnya di Kecamatan Tingkir, Salatiga itu disebutkan Dance sebagai Danramil pantang menyerah semata-mata melihat warga Tingkir Salatiga sehat.

"Sampai-sampai ia merayu pasien Covid-19 agar bersedia menggunakan obat herbal berasal dari bantuan Kodam IV Diponegoro, seperti merayu pacar. Bahkan merayu nya pun seperti Sales," pungkasnya.

Usai menawarkan, Kapten Cba Kurdi SE tak lupa kembali menemui warga terpapar untuk memantau perkembangan usai mengkonfirmasi obat herbal ini.

Kerja keras tak mengingkari hasil. Ini juga dirasakan Kapten Cba Kurdi. Sempat ada penolakan di awal-awal, berjalannya waktu jamu herbal yang diberikannya pun esok hari bertambah yang peminatnya.

Bahkan, satu-satunya sosok yang langsung masuk ke pemukiman penduduk di salah satu wilayah terparah terdampak Covid-19 pertama di Salatiga di awal-awal kasus merebak yakni Blonjo Celong adalah dirinya.

"Karena itu, Kapten Cba Kurdi ini benar-benar disebut sebagai garda terdepan bukan sebuah slogan semata. Dengan anggaran terbatas, TNI Polri ini juga yang paling tahu kondisi masyarakat," sebut Dance.

Sementara, Dandim 0714 Salatiga Letkol Info Loka Jaya Sembada mengaku bangga keterlibatan TNI di tengah masyarakat Salatiga disambut tangan terbuka.

Melalui jaringan Babinsa diharapkan upaya membantu pemerintah menekan penyebaran Covid-19 khususnya di Salatiga, tak ada kata sia-sia.