Demak Krisis Air Bersih, BPJS Kesehatan Cabang Semarang Salurkan 150.000 Liter Air ke Sejumlah Desa

BPJS Kesehatan cabang Semarang menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat Demak, diterima simbolis oleh Bupati Eistianah.
BPJS Kesehatan cabang Semarang menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat Demak, diterima simbolis oleh Bupati Eistianah.

BPJS Kesehatan Cabang Semarang bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak bersinergi mengatasi krisis air bersih yang meluas di 108 desa di Kabupaten Demak. Melalui program Organization Social Responsibility (OSR), BPJS Kesehatan menyalurkan bantuan 150.000 liter air yang dihadiri secara simbolis oleh Bupati Demak, Eisti’anah, Selasa (12/9).


Bantuan air bersih tersebut disalurkan ke Desa Poncoharjo Kecamatan Bonang, Desa Mangunjiwan Kecamatan Demak, Desa Karang Melati Kecamatan Demak, serta Desa Ngaluran Kecamatan Karangayar sebagai beberapa desa yang mengalami kekeringan cukup parah di Kabupaten Demak.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Andi Ashar mengatakan,  atas informasi dari BPBD Kabupaten Demak, masih banyak desa yang memerlukan air bersih sebagai dampak kemarau panjang pada tahun ini.

“Untuk saat ini, kami berupaya dengan dinas terkait untuk memanfaatkan dana OSR ini dengan berpartisipasi dalam penanggulangan kekeringan, yang kami harapkan melalui OSR ini sedikit banyak dapat memenuhi pasokan air bersih yang diperlukan oleh warga, serta dapat dimanfaatkan secara merata oleh penduduk desa,” ucapnya.

Andi menjelaskan,  pihaknya turut  mengawal fasilitas kesehatan yang tersebar di Kabupaten Demak ini. Khususnya fasilitas kesehatan yang telah bermitra dengan BPJS Kesehatan, apakah pelayanan kesehatan di wilayah Demak ini ikut terdampak atau tidak atas kekeringan ini.

"Seperti kita ketahui, akses air bersih ini berdampak pula dengan tingkat kesehatan suatu masyarakat. Jadi program OSR kami tentu selaras dengan hadirnya Program JKN ini, kami mengupayakan akses air bersih bagi warga selanjutnya kami berkolaborari dengan Dinas Kesehatan dan fasilitas kesehatan setempat untu tetap siaga memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya Peserta JKN,” paparnya.

Apalagi, saat ini di Kabupaten Demak  kepesertaan Program JKN ini sudah dimiliki oleh 97,08% atau  1.196.815 penduduk Kabupaten Demak. Sehingga diharapkan Peserta JKN dapat mengakses pelayanan kesehatan pada 27 Puskesmas, 33 klinik  Pratama, 2 Klinik TNI Polri, 36 Dokter Prakter Perorangan , 7  dokter gigi perorangan, 8 Apotek Program Rujuk Balik (PRB) 3 Optik, dan 1 Laboratorium yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Bupati Demak Eisti’anah  mengatakan, pihaknya berkoordinasi dan bekerja sama dalam penanganan kekeringan ini dengan menggandeng seluruh pihak,  baik pemerintah maupun swasta. Salah satunya dengan BPJS Kesehatan yang turut serta terjun ke lapangan untuk mengentaskan kekeringan di wilayah Kabupaten Demak.

“Semoga kerja sama ini dapat memberikan kemakmuran bagi masyarakat, semoga kita bisa saling bantu membantu, 30 tangki air bersih yang kami terima sudah disebarkan ke sejumlah desa di Kabupaten Demak. Tentunya kami ucapkan terima kasih,” ucapnya. 

Pemerintah Demak juga tengah berupaya mengajak seluruh Aparatur Sipil negara (ASN) untuk turut serta dalam kegiatan ini melalui sodakoh jumat berkah. Harapannya kedepannya 108 desa yang terdampak kekeringan, secara merata dapat terdistribusi akses air bersih.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan PDAM terkait, agar nantinya akses air bisa dialirkan melalui Bendung Kedung Ombo. Mengingat Penggelontoran air baru akan dilakukan pada 15 september nanti, setelah perbaikan dari Bendung Karet selesai,” tambahnya.

Semangat gotong-royong dari berbagai pihak dalam mengatasi persoalan krisis air bersih tentu akan sangat meringankan. Karenanya seluruh potensi daerah wajib dikerahkan dan seluruh lapisan perlu mendukung terciptanya masyarakat sehat melalui tersedianya akses air bersih.