Proses pembicaraan dialog antara Iran dan AS terkait perjanjian nuklir baru belum juga menemui titik terang.
- Presiden Jokowi Bakal Hadiri Rangkaian KTT ASEAN-AS
- Putera Mahkota Arab Saudi Mohammad Bin Salman Segera Kunjungi Thailand
- China Keluarkan Aturan Main Game Online untuk Anak-anak
Baca Juga
Proses pembicaraan dialog antara Iran dan AS terkait perjanjian nuklir baru belum juga menemui titik terang.
Pada Senin (22/2) Gedung Putih mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan tunduk pada persyaratan yang diajukan Iran untuk dialog tersebut.
Sekretaris pers Presiden AS Joe Biden, Jen Psaki mengatakan, AS telah mengklarifikasi sebelumnya dan tetap pada sikapnya semula, bahwa sanksi tidak akan dicabut sebelum ada dialog dengan Teheran.
"Kami akan membahas dengan Kongres langkah-langkah masa depan Iran," kata Psaki, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Selasa (23/2).
Menanggapi tawaran Uni Eropa untuk menjadi tuan rumah pembicaraan AS-Iran, Psaki mengatakan UE masih menunggu tanggapan.
"Apa yang kami ingin lakukan adalah duduk di meja dan melakukan percakapan diplomatik, karena kami ingin mencegah Iran memperoleh senjata nuklir, dan kami percaya diplomasi adalah cara terbaik untuk melakukan itu," kata Psaki.
Dilansir Kantor Berita RMOL, sejak menjadi presiden AS, Joe Biden telah mengatakan bahwa Iran pertama-tama harus kembali mematuhi Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA). Setelah itu, AS kemudian akan melakukan hal yang sama, kata Biden.
Namun, pada hari Senin (22/2), Iran mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi mematuhi protokol tambahan dengan pengawas nuklir PBB.
Selain itu, Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei juga mengklaim bahwa Iran dapat mencapai 60 persen pengayaan uranium jika diinginkan.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengabaikan komentar tersebut dan lebih fokus pada desakan agar Iran kembali mematuhi JCPOA dan segera melakukan dialog dengan AS.
"Sekarang ada proposisi di atas meja. Kami tentu berharap Iran akan bersedia berada di sana," demikian Price. [sth]
- Malaysia Longgarkan Pembatasan Covid-19
- Komunitas Diaspora Indonesia Sebut Usulan Nama Jalan Soekarno-Ataturk Bentuk DIplomasi Tingkat Tinggi
- Dua Atlet Afghanistan Hadiri Paralimpiade Tokyo dengan Penerbangan Rahasia