Dicurangi di Kualifikasi Porprov Jateng 2023, Porserosi Kota Semarang Ajukan Protes Resmi

Merasa dicurangi, Persatuan Olahraga Sepatu Roda seluruh Indonesia (Porserosi) Kota Semarang akan mengajukan protes resmi ke Pengprov Porserosi Jateng.


Manajer Tim Porserosi Kota Semarang Joni Siswanto menegaskan kejadian ini terjadi di Kualifikasi Porprov sepatu roda di Kabupaten Pati, 25-27 November lalu.

Dalam kualifikasi tersebut, pihaknya sebenarnya mampu meraih 2 medali emas.

Namun ada kecurangan teknis dari salah satu peserta yang merugikan atletnya.

“Atlet Grobogan memotong race line atlet kami yang seharunya tidak diperbolehkan karena sangat membahayakan. Karenanya kami mengajukan protes meski untuk sementara protes ini belum berhasil dan emas tetap jatuh ke tangan Grobogan,” tukasnya.

Meski demikian, pihaknya akan menyampaikan protes resmi ke Pengprov Porserosi Jateng.

Selain itu pihaknya menemukan fakta tidak tersedianya perangkat pertandingan standar seperti dewan hakim dan ketua pelaksana yang tidak ada di tempat pertandingan.

“Uniknya saat akan mengajukan protes di sela pertandingan, panitia tidak menyediakan blangko protes namun sigap menyodorkan nomor rekening untuk pengajuan protes,” keluhnya.

Selain itu, panitia hanya menyediakan bidang hukum Pengprov Porserosi yang tentu tidak memahami teknis pertandingan.

Pelaksanaan temu teknik yang hanya sekali, juga menjadi keluhan pihaknya.

Pasalnya ada 3 mata lomba yang dipertandingkan yakni speed, free style dan juga skateboard yang idealnya butuh temu teknik lebih dari sekali.

“Kami akan mengajukan protes dan keberatan resmi yang akan kami sampaikan ke Pengprov Porserosi dan kami sampaikan pula ke KONI Jateng,” pungkasnya. 

Di sisi lain, Porserosi Kota Semarang berhasil meloloskan 14 atlet ke Porprov Jateng 2023.

Sekretaris Porserosi Kota Semarang Atik Kusmiati, 14 atlet yang lolos sesuai dengan kuota yang ditargetkan pihaknya.

“Kami meloloskan 8 atlet di nomor speed, 4 free style dan 2 atlet skate board,” terangnya usai kualifikasi Porprov sepatu roda di Pati belum lama ini.

Meski demikian, pihaknya hanya mampu meraih 1 medali emas, 7 perak dan 2 perunggu. Gelar juara umum kualifikasi Porprov jatuh ke Kota Solo.

“Tapi ini sudah sesuai harapan karena memang target kami meloloskan 14 atlet dan bukan medali,” tandasnya.

Dengan lolosnya para atlet, pihaknya akan berupaya meningkatkan performa mereka agar dapat berbicara banyak di Porprov.

“Yang penting memang lolos dulu. Kalau soal medali, bisa kita capai di Porprov nanti,” tegasnya.