Dies Natalies ke-38 UPGRIS, Sri Mulyani: Manusia Setengah Robot Tak Hanya Di Hollywood

Manusia setengah robot sudah tidak lagi hanya ada di dalam film Hollywood, tapi merambah ke dunia nyata.


Hal itu diungkapkan menteri keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani dalam orasi ilmiahnya di acara Dies Natalies ke-38, Universitas PGRI Semarang (Upgris) l.

"Beberapa hari lalu kita membaca berita Elon Musk yang menciptakan mobil listrik, dan diproduksi massal, telah meluncurkam eksperimen neuroscience dengan Artificial Intelligence, atau  eksperimen menciptakan mahluk separuh robot," katanya di Balairung Upgris di Jl. Sidodadi Timur No.24, Karangtempel, Kec. Semarang Timur, Selasa (23/7/2019).

Ia menyampaikan itu dalam orasi ilmiahnya yang berteme membantuk sumber daya manusia kompetitif dalam menghadapi era society 5.0.

Menteri asal Kota Semarang itu menyampaikan dalam waktu dekat dunia akan menghadapi era society 5.0.

"bagaimana peluang dan tantangan era tersebut. Serta bagaimana Indonesia bisa menangkap peluang tersebut untuk menjadi negara maju," tuturnya.

Ia menyampaikan era society merupakan lanjutan revolusi industry 4.0.

Coraknya adalah kehadiran internet, teknologi informasi dann artificial intelligence yang berkembang pesat.

Untuk itu pemerintah meluncurkan program Making Indonesia 4.0.

"berisi 10 pilar strategi dan 5 sektor unggulan. Beberapa pilar yaitu harmonisasi aturan dan kenijakan, membangun infrastruktur digital dan peningkatan Sumber Daya Manusia," jelasnya.

Adapun lima sektor unggulan yang diprediksi mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi yaitu Makanan minuman, Otomotif, Kimia,Elektronik dan tekstil.

Sri Mulyani bercerita bahwa Jepang meluncurkan society 5.0 pada saat jadi tuan rumah G-20.

"Intinya berpusat pada manusia didukung sistem mengintegrasikan antara dunia maya dengan dunia nyata. Ini axalah eksperimentasi dimana batas antara dunia nyata dan dunia maya akan menjadi semakin kabur," ujarnya.

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu menyebut Indonesia memiliki bonus demografi hingga 2035.  Berbeda dengan jepang yang punya isu social aging.

"Kita Tidak boleh melihat ide society 5.0/tidak relevan bagi indonesia. Justru kita menyiapkan diri dari sekarang agar sunia pensidikan (di masa depan) terbiasa menggunakan big data, ai, hingga teknologi informasi," jelasnya.

Ia menyatakan pada era revolusi Industri saat ini, negara berkembang punya momentum merubah dirinya, termasuk Indonesia.

Tantangannya adalah peningkatan SDM indonesia. Saat ini penghuni mayoritas dunia kerja adalah berpendidikan dasar sebanyak 70 persen.

Lalu 12 persen pendidikan tinggi dan vokasi 11 persen.

"Tantangan membuat sdm jadi kreatif dan produktif adalah melalui Life long learning atau belajar sepanjang hayat," ujarnya.

Rektor Upgris, Muhdi, Dies Natalies ke-38 menunjukkan bahwa universitas sudah tidak muda lagi tapi juga tidak begitu tua.

Ia berharap dalam ulang yahun yang ke 38, upgris makin mampu berkemnamh dan mrmbanggakan semua pihak

Muhdi menyebut, saat ini pihaknya punya dosen sejumlah 386 orang dengan kualifikasi 20 persen S 3.

"Banyak dosen yang masih menempuh pendidikan baik di dalam maupun luar negeri," jelasnya.