Dijamas, Lima Tombak Pusaka Milik Pura Mangkunegaran Dikirab

Menyambut datangnya Tahun Baru Jawa atau yang sering disebut Malam Sura, Pura  Mangkunegaran Solo menggelar kirab dengan mengelilingi tembok Pura Mangkunegaran.


Dalam kirab tersebut sembilan pusaka milik Pura Mangkunegaran juga ikut di kirab.

Kirab diikuti oleh para kerabat, tokoh-tokoh penting. Diantaranya anggota DPR RI Aria Bimo, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, juga Gatot Nurmantyo.

Mereka terlihat mengenakan busana Jawa beskap berwarna hitam lengkap dengan bawahan jarit dilengkapi dengan blangkon khas Solo tanpa menggunakan alas kaki.

Uniknya selama mengelilingi tembok Pura Mangkunegaran, peserta kirab dilarang untuk berbicara (membisu).

Bagi masyarakat Jawa khususnya pergantian tahun merupakan ajang perenungan diri. Ritual tapa bisu selalu dilakukan pada Malam Sura sebagai bentuk perenungan.

Selain itu, masyarakat rela berdesakan untuk berebut udik-udik di Pura Mangkunegaran, Solo. Diantaranya yang dibagikan dan dilempar oleh keluarga Mangkunegaran dalam peringatan Malam 1 Sura.

Sebagian warga mempercayai udik-udik tersebut merupakan berkah dan rejeki. Adapun udik-udik merupakan plastik berisi untaian bunga mawar, dan koin.

Selain itu warga juga berebut sisa jamasan pusaka. Mereka mempercayai air tersebut memiliki khasiat. Bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti pengobatan, penglarisan juga untuk kesuburan.   

Ginem warga Karangpandan, Karanganyar ikut berebutan air mengaku senang bisa mendapatkan sisa air jamasan pusaka milik Pura Mangkunegaran.

Tidak sia-sia dirinya ikut berebut air. Sekantong air dalam plastik berhasil didapatkan.  

"Senang bisa dapat air ini, bisa buat macam-macam. Bisa buat mandi, minum atau buat pupuk. Pokoknya ngalap berkah," pungkasnya.