Dikatakan Zona Hitam, Ini Kata Wali Kota Solo

Penambahan jumlah pasien Covid-19 yang melonjak tajam. Dalam sehari ada penambahan 18 pasien positif Covid-19, sehingga membuat kota Solo disebut sebagai wilayah zona hitam.


Wali Kota Solo FX  Hadi Rudyatmo sampaikan kota Solo masuk zona hitam lebih kepada adanya lonjakan jumlah pasien covid-19.

Penambahan jumlah tersebut banyak disumbang dari klaster tenaga kesehatan RSUD dr Moewardi. Meski sebenarnya dari jumlah tersebut hanya 10 saja yang ber KTP Solo.

"Biasanya penambahan hanya 1-2 saja namun kali ini langsung melonjak menjadi 18 pasien positif," papar Rudi begitu Wali Kota Solo biasa disapa, Senin (13/7) siang.

Bahkan Rudi tidak mempermasalahkan terkait  penyebutan Solo masuk zona hitam. Pasalnya, hal tersebut justru akan membuat masyarakat semakin waspada dan lebih hati-hati.

"Karena apapun itu yang namanya virus kita nggak bisa nglihat kok," paparnya.  

Disebutkan juga oleh politisi senior PDIP ini, bisa saja dikatakan Solo masuk zona hitam karena RS Rujukan Covid-19 RS dr Moewardi menerima  pasien covid  dari wilayah Jawa Tengah.

Meski rumah sakit tersebut  milik propinsi Jawa Tengah  dan dikelola langsung oleh propinsi, namun keberadaannya ada di wilayah kota Solo.

"Perkara RS dr Moewardi itu yang ngurusi itu propinsi, namun (lokasi) di wilayah Solo. Jadi Solo mau dikatakan (zona) hitam ya bener. Wong kabeh ngebyuk neng Solo kok. Pasiene kabeh kan neng Solo, nganti Moewardi penuh," tegasnya.

Sebelumnya Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surakarta Ahyani memberikan pernyataan jika Solo masuk zona hitam, karena penambahan jumlah pasien Covid-19 dalam sehari mencapai 18 orang.

"Ini penambahan langsung 18 orang. Lha biasanya tambah 1-2 orang. Jadi bukan zona merah lagi tapi zona hitam," ucap Ahyani.