Dilantik, Maduro Tawarkan Rekonsiliasi Nasional

Nicolas Maduro resmi dilantik sebagai presiden Venezuela, Kamis siang (24/5) atau Jumat dinihari waktu Indonesia.


Pelantikan dilakukan di gedung Dewan Konstituante Nasional di Karakas. Upacara pelantikan dipimpin Ketua DKN Delcy Rodriguez.  

Usai dilantik, dalam pidato pertamanya, Maduro kembali menegaskan keinginannya menjalin dialog dengan seluruh elemen bangsa, termasuk kaum oposisi. Dialog dan perdamaian (pasification) menjadi tema yang amat kental dalam pidato Maduro itu. Dia juga mempertimbangkan akan membebaskan narapidana kasus politik.

"Kalau ada sekelompok orang yang ditahan karena kekerasan politik, saya ingin mereka dibebaskan dan beri kesempatan kepada mereka ikut pada proses rekonsiliasi nasional," ujarnya dikutip dari Kantor Berita Politik

Tetapi pembebasan tidak akan diberikan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kasus kriminal besar seperti pembunuhan.

Hal lain yang disampaikan Maduro adalah keinginannya meningkatkan produksi minyak. Venezuela dikenal sebagai negara pemilik cadangan minyak terbesar di dunia. Maduro mengatakan, dirinya setuju dengan proposal peningkatkan produksi minyak hingga satu juta barel per hari.

Untuk mencapai hal ini, dia memerintahkan Menteri Perminyakan, Manuel Quevedo,  untuk melakukan apapun hal yang dibutuhkan agar target tercapai.

"Tahun ini kita harus meningkatkan produksi, dan bila kita harus meminta dukungan dari OPEC, Rusia, Cina, negara-negara Arab, lakukan Quevedo. Venezuela harus melampaui target ini.

Dia menambahkan di sektor perminyakan dibutuhkan banyak komitmen revolusioner. Maduro menegaskan dirinya tidak akan menerima dogma dan slogan. Dia menekankan agar orang-orang yang terlibat di sektor ini mengedepankan kejujuran, kapasitas, efisiensi dan memperlihatkan hasil.

Hal lain yang disampaikan Maduro adalah keinginannya melibatkan pengusaha dalam pembangunan ekonomi Venezuela.

Dia telah memberikan perintah kepada Menteri Ekonomi Simón Zerpa dan wakil Iván Gil untuk mengundang perusahaan-perusahaan Eropa ke Venezuela.

Maduro memenangkan pemilihan presiden yang diselenggarakan hari Minggu lalu (20/5). Dia memperoleh lebih dari 60 persen suara yang masuk. Tingkat golput dalam pemilu mencapai 52 persen.