Dindik Pekalongan Latih 510 Siswa Membatik di Museum

Puluhan siswa sekolah dasar (SD) tampak asyik mencanting di Ruang Praktik Museum Batik Kota Pekalongan. Mereka adalah peserta Pelatihan Batik yang digelar Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan.


"Total ada 510 Siswa Sekolah Dasar (SD) yang bergiliran selama 10 hari terhitung sejak 9 Oktober 2021 hingga 18 Oktober 2021," tutur Kepala Seksi Kelembagaan SD Dindik, Amat Farokhim, Senin (11/10).

Ia berujar pelatihan muatan lokal membatik bersinergi dengan Museum Batik Kota Pekalongan ini mengusung tema Lestari Batikku Terlindungi Alamku. 

Sistemnya, tiap SD mengirimkan lima siswa dari 102 SD Negeri dan Swasta di Kota Pekalongan.

Rokhim menyebutkan, bahwa pelatihan muatan lokal batik ini sebelumnya menyasar 3.000 siswa SD.

"Dulu setiap sekolah mewakilkan 40 siswa, namun karena ada pandemi Covid-19 setiap sekolah hanya mengirimkan lima siswa," jelas Rokhim.

Menurut Rokhim, pelatihan ini bukan melatih para siswa menjadi burug batik tetapi ke depannya dapat menjadi pengusaha batik.

Kepala UPTD Museum Batik Pekalongan, Bambang Saptono menambahkan bahwa dengan adanya kegiatan ini museum batik bangkit kembali pasca pandemi, pengunjung juga kembali berdatangan kemari.

"Kemaren selama tiga hari dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal juga mengirimkan siswa tiga bisa sehari ke Museum Batik. Mudah-mudahan Museum Batik kembali menggeliat," kata Bambang.

Para siswa  pbelajar proses membatik dari awal nglowongi, nyolet, ngecap, dan sebagainya.

Guru SDI Setono 02, Budiyanto berharap kegiatan pelatihan membatik bisa terus digalakkan.

Menurutnya, praktik langsung membatik bisa membuat siswa kenal batik terlebih Kota Pekalongan memang kota Batik.