Dinkes Grobogan Paparkan Dampak Serbuan Lalat

Warga Grobogan manfaatkan lem untuk antisipasi serbuan lalat, Jumat (23/2) siang. RMOL Jateng
Warga Grobogan manfaatkan lem untuk antisipasi serbuan lalat, Jumat (23/2) siang. RMOL Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan menyebutkan berbagai dampak penyakit dapat terjadi akibat penyebarannya menanggapi perihal lalat menyerbu masyarakat di Kecamatan Tegowanu kabupaten tersebut.


Kabid P2P Dinkes Grobogan Djatmiko menyebutkan, berbagai dampak penyakit yang bisa terjadi antara lain, Disentry, Kholera, Thypoid, Cacingan, gatal pada kulit, Diare.

Diketahui, warga Desa Sukorejo Kecamatan Tegowanu Grobogan keluhkan kebaradaan kandang yang menjadi penyebab penyebaran lalat di pemukiman. 

"Sebagai vektor mekanis lalat membawa bibit-bibit penyakit melalui anggota tubuhnya," jelas Djatmiko, Jumat (23/2) siang.

Djatmiko mengemukakan, masyarakat Sukorejo disarankan untuk menjaga kebersihan makanan dirumah ataupun warung lantaran potensi penyakit yang dibawa oleh lalat. 

"Diare bila menyerang orang dewasa mungkin masih biasa, namun bila terjadi ke anak-anak bisa mengakibatkan kekurangan cairan sehingga harus dirawat rumah sakit," ungkap Djatmiko.

Selain dampak kesehatan, ia mengatakan adapula dampak polusi udara yang akan disebabkan oleh kotoran ayam. Bila pengelolaan limbah tidak dimaksimalkan.

"Dampak polusi seperti bau yang tidak sedap di lingkungan tersebut, sehingga dapat berdampak gangguan asma. Bila serangan lalat cukup banyak, maka harus dilakukan penyemprotan di dalam rumah, sehingga lalat-lalat tersebut mati," pungkasnya.