Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan menyebutkan berbagai dampak penyakit dapat terjadi akibat penyebarannya menanggapi perihal lalat menyerbu masyarakat di Kecamatan Tegowanu kabupaten tersebut.
- Mahasiswa Ners UMKU Wajib Gesit dan Piawai Tangani Kebencanaan
- Antisipasi Varian Baru Covid-19 Masuk Semarang, Pemkot Semarang Ikuti Aturan Pusat
- Kebutuhan Vaksin Di Jepara 3000 Dosis/ Hari
Baca Juga
Kabid P2P Dinkes Grobogan Djatmiko menyebutkan, berbagai dampak penyakit yang bisa terjadi antara lain, Disentry, Kholera, Thypoid, Cacingan, gatal pada kulit, Diare.
Diketahui, warga Desa Sukorejo Kecamatan Tegowanu Grobogan keluhkan kebaradaan kandang yang menjadi penyebab penyebaran lalat di pemukiman.
"Sebagai vektor mekanis lalat membawa bibit-bibit penyakit melalui anggota tubuhnya," jelas Djatmiko, Jumat (23/2) siang.
Djatmiko mengemukakan, masyarakat Sukorejo disarankan untuk menjaga kebersihan makanan dirumah ataupun warung lantaran potensi penyakit yang dibawa oleh lalat.
"Diare bila menyerang orang dewasa mungkin masih biasa, namun bila terjadi ke anak-anak bisa mengakibatkan kekurangan cairan sehingga harus dirawat rumah sakit," ungkap Djatmiko.
Selain dampak kesehatan, ia mengatakan adapula dampak polusi udara yang akan disebabkan oleh kotoran ayam. Bila pengelolaan limbah tidak dimaksimalkan.
"Dampak polusi seperti bau yang tidak sedap di lingkungan tersebut, sehingga dapat berdampak gangguan asma. Bila serangan lalat cukup banyak, maka harus dilakukan penyemprotan di dalam rumah, sehingga lalat-lalat tersebut mati," pungkasnya.
- DKK Semarang Masih Menunggu Hasil Pengujian 20 Sampel
- Kiriman Vaksin Covid-19 Ke Salatiga Molor
- Ratusan Napi Kelas IIB Salatiga Jalani Tes Deteksi TB-HIV AIDS