Disbudpar Kota Semarang Lakukan Kajian Jembatan Kaca Tinjomoyo

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang tengah melakukan kajian awal bersama tim ahli terhadap Jembatan Kaca Tinjomoyo. Pembangunan Jembatan Kaca Tinjomoyo sudah selesai namun saat ini obyek wisata belum dibuka untuk umum.


Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso mengatakan, beberapa persiapan memang harus dilakukan sebelum jembatan kaca dibuka untuk umum termasuk kajian tentang penyusunan standar oepraisonal presodur (SOP), pengelolaan dan keselamatan kesehatan kerja (K3). 

Pasalnya, jembatan tersebut belum tersambung dari satu sisi ke sisi lain. Alhasil, hanya baru ada satu pintu yang nantinya digunakan sebagai pintu masuk sekaligus pintu keluar.

Selain itu, Wing juga menyebut jika pihaknya juga melakukan review tentang sarana prasarana telah dibangun. Hal tersebut juga mencatat tentang kekurangan dilengkapi terkait dengan keamanan bagi wisatawan. Tak hanya itu, petugas juga perlu dipersiapkan sebelum tempt wisata alam tersebut resmi dibuka.

"Memang tidak mudah mengoperasionalkan ini. Dari pada nanti di belakang hari ada masalah yang terjadi. Entah nanti pengunjung ke atas menggunakan tali pengaman, SOP naik turun seperti apa. Petugas yang dibutuhkan seberapa banyak," kata Wing, Kamis (9/2).

Jembatan kaca ini memang diakuinya sangat menunjang sektor pariwisata di Kota Semarang. Meski demikian, Wing menyebut, jembatan kaca ini bisa menimbulkan preseden buruk jika tidak berhati-hati dalam operasional.

Tidak hanya segi keamanan harus dikaji dengan baik, skema kedatangan wisatawan juga perlu diperhatikan, salah satunya yakni lahan parkir. Saat ini Disbudpar tengah membuat beberapa skema yaitu akan disiapkan paket wisata.

Pihaknya menyiapkan paket mini adventure yang menggandeng komunitas jeep. Nantinya dari lokasi parkir, wisatawan akan diajak berkeliling Hutan Wisata Tinjomoyo kemudian menuju jembatan kaca.

Sementara skema lainnya, Disbudpar akan mempersilakan pengunjung untuk bisa langsung ke lokasi dengan mengarahkan melalui sisi barat. Lalu pengunjung bisa masuk melalui jembatan gantung.

"Kami coba berdayakan dua wilayah ini. Kami rangkul teman-teman pokdarwis agar bisa menangkap potensi wisata yang ada. Adapun paket-paket wisata masih dalam kajian," bebernya. 

Selain itu, pihaknya juga akan menghidupkan kembali Pasar Semarang di dalam Hutan Wisata Tinjomoyo. 

"Jadi memang ini menjadi bagian dari optimalisasi Hutan Wisata Tinjomoyo," tandasnya.