Disebut-sebut Tokoh Potensial Jateng-2, Prof. Budi Setiyono: Masih Fokus Ngurus Undip

Beberapa tokoh NU Jawa Tengah, disebut-sebut oleh Dekan FISIP Unwahas, Dr. Agus Riyanto memiliki potensi untuk tampil dan memimpin Jateng pada Pilgub 2024. Salah satu dari tokoh tersebut adalah Prof. Budi Setiyono, Ph.D yang saat ini menduduki jabatan sebagai Wakil Rektor bidang Komunikasi dan Bisnis Universitas Diponegoro (UNDIP).


Saat ini, Prof. Budi menjabat Ketua Umum Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Jawa Tengah masa bakti 2018-2023. Dia memiliki riwayat Pendidikan kaliber internasional, yakni S3 di Curtin University, Perth Australia tahun 2011, dan S2 di Flinders University Adelaide, Australia tahun 2003, setelah menyelesaikan pendidikan S1 di Undip tahun 1994.

Sehari-hari, dia mengajar sebagai dosen FISIP UNDIP, dan ditunjuk menjadi Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan pada tahun 2015, kemudian menjadi Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Bisnis dan Hubungan Alumni tahun 2016-2018, menjadi Wakil Rektor Akademik Kemahasiswaan tahun 2019-2021, dan saat ini menjadi Wakil Rektor Komunikasi dan Bisnis. Dia juga dikenal sebagai analis politik dan sempat menjadi political advisor partai National League for Democracy pimpinan tokoh politik Myanmar Aung San Suu Kyi tahun 2012.

Menanggapi pendapat Agus Riyanto, Prof. Budi menyatakan terkejut namanya disebut-sebut. “Terimakasih. Tapi saya belum mengetahui dasar kriteria dari kajian yang dibuat Dr. Riyanto, mungkin berkaitan dengan kiprah tokoh-tokoh itu” ujar Budi.

Lebih lanjut Budi menjelaskan bahwa saat ini dirinya masih memiliki kewajiban untuk melayani almamaternya, Universitas Diponegoro, dan belum berpikir tentang kepemimpinan di level Jawa Tengah. “Ngurus Undip saja sudah kewalahan mas," ujarnya.

Walaupun demikian, Prof. Budi siap berkontribusi untuk memberikan masukan pemikiran tentang bagaimana memajukan Jawa Tengah kedepan. 

“Kita prihatin, angka kemiskinan Jateng termasuk masih tinggi di Indonesia. Padahal potensi provinsi ini cukup besar dari sisi geografis maupun SDM. Sehingga ini harus menjadi perhatian gubernur yang akan datang," tambahnya.

Penanggulangan kemiskinan, kata dia, harus dilakukan secara terstruktur dan terukur dengan target capaian dan milestone yang jelas.

 “Saya siap mengasah gagasan bila diperlukan untuk itu. Kita doakan mudah-mudahan Jateng akan dapat memiliki gubernur yang tepat” pungkas Prof. Budi.