Program Kampus Mengajar yang telah memasuki Angkatan 7 tahun 2024, mendapat respon positif dari pihak sekolah dasar (SD) di Kudus yang menjadi sasaran inovasi Kementrian Pendidikan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) itu.
- Cegah Penyebaran Hoaks Jelang Tahun Politik 2024, VoA Digandeng Ajarkan Mahasiswa Cek Fakta
- Kartu Indonesia Pintar Wujudkan Mimpi Anak Indonesia Gapai Cita-cita
- Cegah Klaster PTM, Sekolah Diinstruksikan Perketat Prokes
Baca Juga
Salah satu SD yang mendapat penempatan mahasiswa peserta Kampus Mengajar dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM,
yakni di SDN 3 Klaling, Kecamatan Jekulo Kudus. Pihak sekolah setempat mengaku program itu menjadi simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan.
Kepala Sekolah SD 3 Klaling, Dinna Amriyati pun mengaku senang dengan kedatangan para mahasiswa peserta program Kampus Mengajar di sekolah yang dipimpinnya.
‘’Kami bersyukur Kemendikbudristek sudah memberikan kepercayaan kepada SD 3 Klaling sebagai salah satu kegiatan Program Kampus Mengajar tahun 2024,” ujar Dinna saat ditemui RMOL baru-baru ini.
Menurut Dinna, para mahasiswa peserta Program Kampus Mengajar berasal dari sejumlah kampus di Semarang dan Kudus.Kehadiran program itu bisa menjadi simbiosi mutualisme yang saling menguntungkan.
“Artinya program yang dilakukan para mahasiswa di Kampus Mengajar bisa tersampaikan, dan SD kami juga diuntungkan karena menjadi objek pembelajaran penerapan beragam program tersebut,” terang Dinna.
Karena itu, Dinna berharap program Kampus Mengajar bisa terus dilaksanakan oleh Kemendikbudristek. Alasannya, karena manfaatnya sangat besar bagi dunia pendidikan dasar.
“Selain itu, membantu tenaga pendidik yang sudah ada dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar yang inovatif, serta menjalankan program kerja sekolah yang belum berjalan optimal,” tuturnya.
Kehadiran para mahasiswa yang menjalankan Program Kampus Mengajar di SD setempat, melaksanakan selama 16 minggu atau 4 bulan.
“Fokusnya meningkatkan literasi dan numerasi siswa di sekolah, melalui rancangan aksi kolaborasi atau program kerja yang telah dijalankan di sekolah kami,” tuturnya.
Sementara itu, keberhasilan pelaksanaan Program Kampus Mengajar di SD 3 Klaling, menarik keinginan Kelompok Kerja Publikasi di Kemendikbud Ristek untuk datang memantau program secara langsung.
Ketua Kelompok Kerja Publikasi Kemendikbud Ristek, Azis Purwanto menjelaskan, para mahasiswa peserta Kampus Merdeka Belajar diberi kebebasan belajar di luar kampus yakni di sekolah dimana mereka ditempatkan.
“Sekolah yang menjadi obyek program Kampus Mengajar ini, juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk belajar merespon setiap tantangan dan persoalan yang muncul,” terang Azis.
Menurut Azis, siswa sekolah saat ini lahir di generasi digital, yakni mereka akan lebih paham digital teknologi. Para siswa saat ini biasanya sudah mahir menggunakan handphone dan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) setiap harinya.
“Siswa sekarang rata-rata banyak menguasai alat itu (TIK), dan tinggal diarahkan bagaimana memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif,” cetus Azis.
Keuntungan para mahasiswa peserta Kampus Mengajar, kata Azis, diberikan keleluasaan belajar di luar kampus sesuai jumlah satuan kredit semester (SKS) yang telah disepakati.
Untuk diketahui, SD 3 Klaling ketempatan 5 mahasiswi dari Universitas Negeri Semarang sebagai peserta program Kampus Mengajar. Para mahasiswa tersebut fokus meningkatkan literasi dan numerasi siswa melalui rancangan aksi kolaborasi/program kerja yang dijalankan di SD setempat.
Nanda Aji Setyaputri perwakilan mahasiswa peserta Program Kampus Mengajar dari Universitas Negeri Semarang menambahkan, dirinya bersama 4 teman lainnya berada di SD 3 Klaling selama 16 minggu atau 4 bulan.
“Kami satu kelompok beranggotakan lima mahasiswa. Kami berempat yakni Farhana Nur Azura, Erly Nurviyani dan Asna Barikatul Mahya dari Universitas Negeri Semarang dan Devina Dwi Astuti dari Universitas Muria Kudus,” paparnya.
Program Kampus Mengajar yang telah memasuki Angkatan 7 tahun 2024, mendapat respon positif dari pihak sekolah dasar (SD) di Kudus yang menjadi sasaran inovasi Kemendikbudristek. Arif Edi Purnomo/RMOLjateng..
- 50.828 Buruh Rokok di Kudus Diguyur Duit Rp600 Ribu
- Polres Blora Tangkap 3 Pelaku Curanmor di Kudus
- Rangsangan Bonus Bukan Jaminan Ciptakan Atlet Berprestasi