Sebanyak 500 batang pohon berbagai jenis ditanam di kawasan di Asrama O Notohamidjojo, Kampus 2 Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Blotongan, Salatiga.
- Tim Peneliti Fakultas MIPA Unsoed Kembangkan PLTA Piko Hidro
- Pembelajaran Tatap Muka Di Kebumen Mulai Diperbolehkan
- Dunia Pendidikan Indonesia Hadapi Tantangan Tak Ringan
Baca Juga
Ikut juga ditanam pohon kemuning, maduka dan kayu putih dikawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngronggo untuk meminimalisir aroma tidak sedap.
Sedangkan pohon konservasi air seperti pohon beringin, kepoh, dan gayam ditanam di Belik Luwing untuk pemeliharaan sumber mata air.
Ikut terlibat ribuan mahasiswa baru (maba) 2023 UKSW secara serempak mengikuti kegiatan penanaman pohon bersama Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF).
Hadir dalam kegiatan itu, Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., yang hadir bersama Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian (KK) Yafet Yosafet Wilben Rissy, S.H., M.Si., LLM, Ph.D. (AFHEA) dan Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan (RIK) Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom.
Terlihat juga, Program Director Bakti Lingkungan Djarum Foundation, FX Supanji.
"Penanaman pohon tersebut menjadi salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat dalam rangkaian Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) yang telah berlangsung selama empat hari," kata Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., usai kegiatan, Senin (21/8).
Sebelumnya, dilakukan juga penyerahan bibit tanaman dari BLDF kepada UKSW dilaksanakan dalam acara ceremony.
Intiyas berharap, penanaman pohon saat orientasi maba menjadi awal tumbuhnya rasa cinta lingkungan yang nantinya bisa menjadi salah satu garda terdepan dalam upaya meminimalkan dampak perubahan iklim.
Ia memastikan, UKSW berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan program kerja UKSW Go Green.
"Kegiatan ini sebagai wujud persembahan civitas academica kepada Tuhan yang memberi kehidupan kepada UKSW," terang dia.
Sementara, Program Director Bakti Lingkungan Djarum Foundation, FX Supanji berharap besar bibit-bibit ini bisa tumbuh dan berkembang bersama prestasi mahasiswa-mahasiswa baru UKSW.
Ia menyambut baik kolaborasi dengan BLDF untuk tetap berkomitmen menjaga lingkungan hijau di Kota Salatiga. Kedatangan maba di UKSW akan merekatkan relasi kampus, Kota Salatiga dan BLDF sebagai mitra UKSW.
"UKSW berharap dapat terus menjalin kemitraan yang harmonis dengan BLDF," ungkapnya.
Salah satu anggota tim Pengabdian Masyarakat OMB Sampoerno, S.Pd., M.Si., menuturkan bahwa penanaman pohon tersebar di lima titik di Kota Salatiga yaitu di lingkungan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) di Blotongan, Kampus UKSW di Jalan Diponegoro, Tingkir Tengah, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngronggo, dan Belik Luwing.
Setidaknya 500 pohon yang disediakan untuk penanaman pohon. "Kemudian, setiap titik tanam akan dikerjakan oleh dua orang maba, sehingga 1000 maba akan melakukan kegiatan tanam pohon ini," terangnya.
Adapun berbagai jenis pohon yang ditanam disesuaikan dengan lokasi penanaman pohon. Sampoerno menjelaskan bahwa pada titik tanam di lingkungan FTI dipilih pohon jenis trembesi, tabebuya, beringin, kepoh, gayam, jambu air sebagai tanaman konservasi di wilayah berlereng untuk pencegahan longsor.
Tidak hanya sekedar menanam pohon, Sampoerno menyebut kegiatan pengabdian masyarakat ini menjadi langkah awal bagi maba untuk mengembangkan kesadaran sosial dalam merawat bumi.
"Melalui kegiatan ini, maba kita ajak untuk mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan dan menjadi bagian aktif dalam upaya pelestarian lingkungan bersama masyarakat," imbuhnya.
Lebih lanjut, Sampoerno mengungkapkan bahwa jalinan kerja sama antara UKSW dengan BLDF bukanlah kali pertama dilakukan. Pada OMB tahun 2022 lalu terdapat 1250 bibit tanaman ditanam maba dalam kegiatan serupa.
Dengan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, kami berharap kegiatan ini berlangsung sukses dan memberikan manfaat yang nyata bagi semua pihak yang terlibat.
Ditemui usai kegiatan, salah satu mahasiswa asal Papua Orpaokesan mengaku baru pertama kali menanam pohon. “
Ia pun senang bisa ikut terlibat dalam penanaman guna melestarikan lingkungan, khususnya di Kota Salatiga.
Dalam kegiatan ini, juga turut dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam bidang Pengabdian Masyarakat yang ditandatangani oleh Rektor Intiyas dan FX Supanji.
Turut hadir dalam kegiatan ini Dekan FTI Prof. Ir. Daniel Herman Fredy Manongga, M.Sc., Ph.D., dan Wakil Dekan FTI Hendry, S.Kom, M.Kom, Ph.D. Sementara itu, dari pihak BLDF General Manager - Environment, Health, Safety & Security Bambang Haryanto dan Senior Manager Community Development Anton Edy Purnomo.
- SMK Islam Sudirman Juara I Lomba Flashmob Jingle Pemilu 2024 KPU Kabupaten Magelang
- Binus Terapkan Kurikulum Revolusi Industri 4.0, Mahasiswa Bisa Lulus 2,5 Tahun
- Program MBG, Pj Bupati Batang Tinjau Langsung ke Sekolah