DKBB Gelar Festival Nyanyi Keroncong Banyumasan untuk Anak dan Remaja

Dalam upaya mengenalkan musik keroncong sejak usia dini, Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas (DKKB) bekerja sama dengan TIPS (Tim Pegiat Seni), Komunitas Sweet Memories, dan Fani Musik, siap menggelar Festival Nyanyi Keroncong Banyumasan untuk Anak dan Remaja.


Festival Nyanyi Keroncong Banyumasan untuk Anak dan Remaja akan digelar Minggu (28/11) di Nice Time Café, barat alun-alun Purwokerto. 

Lomba ini diperuntukkan bagi anak-anak dan remaja baik putra maupun putri dengan batas usia peserta maksimal 14 tahun per 31 Desember 2021, yang dibuktikan dengan fotocopy identitas diri seperti akta kelahiran, KTP anak, atau raport.

Ketua panitia, Fadjar “Sopsan” Praptono menjelaskan, masing-masing peserta festival keroncong wajib membawakan satu lagu keroncong Banyumasan. 

"Ada delapan materi lagu yang bisa diunduh di channel youtube atau bisa langsung menghubungi panitia bila ingin mendapatkan rekamannya untuk latihan," jelas Fadjar.

Adapun judul lagu keroncong yang dilombakan dan sudah tersedia di youtube adalah Banyumas Satria, Baturraden, Curug cipendok, Gethuk Goreng, Wijayakusuma, Brayan Urip, Nang Ning Nong, dan Tiyang Banyumas.

"Meskipun lagunya berbahasa Jawa dialek Banyumasan, namun lomba ini terbuka untuk umum, bukan untuk warga Kabupaten Banyumas saja. Warga Barlingmascakeb ataupun Jawa Tengah, dipersilakan mengikutinya. Nanti akan diambil terbaik 1, 2, dan 3," kata Fadjar.

Sementara itu Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas yang juga Wakil Bupati Banyumas Drs Sadewo Tri Lastiono sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurut Wabup, festival ini adalah upaya nyata untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap irama keroncong, yang muaranya untuk melestarikan musik keroncong, sebagai aset budaya Indonesia.

"Ini wujud nyata melestarikan warisan seni dan budaya Bangsa Indonesia. Saat ini berbagai pengaruh budaya asing dengan mudahnya masuk, dan mempengaruhi pola pikir, dapat membuat lupa akan budaya sendiri. Untuk itu saya mengajak bapak, ibu guru, orang tua, ikutkanlah putra-putri dan anak didiknya yang bertalenta dalam ajang ini. Jangan dilihat hadiahnya, tapi ini tanggung jawab bersama untuk melestarikan budaya kita," ajak Wabup.

Menurut Wabup, jika tidak ada upaya dan kepedulian, boleh jadi beberapa tahun ke depan, generasi muda tidak akan lagi mengenal apa itu keroncong, lupa akan budayanya sendiri. Untuk itulah generasi kekinian perlu disentuh dan dikenalkan dengan seni keroncong.