Doa Lintas Agama FKUB Jateng, Ikhtiar Mengetuk Pintu Langit

Doa lintas agama yang digelar daring oleh FKUB Jateng/net
Doa lintas agama yang digelar daring oleh FKUB Jateng/net

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah menggelar kegiatan Doa Lintas Agama, Rabu (14/7) sore. Kegiatan bertajuk #PrayFromHome itu, digelar secara daring, dimana para pengurus FKUB se-Jawa Tengah berdoa dari rumah masing-masing dipimpin para tokoh agama.


Ketua FKUB Jateng KH Taslim Syahlan mengatakan, kegiatan ini adalah respon FKUB Jateng sebagai elemen masyarakat atas kondisi pandemik yang belum kunjung reda. 

"Para tokoh agama yang mewakili agama masing-masing berdoa dari kediaman masing-masing. Maksud kegiatan Pray from home ini ialah memperkuat upaya pemerintah dalam menghadapi wabah covid 19 yang bersifat fisik dengan Protokol Kesehatan. Doa berbagai agama ini kami maksudkan sebagai Protokol Spiritual dalam memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa agar wabah ini segera sirna. Dengan demikian masyarakat Jawa Tengah segera kondusif kembali," ujar Taslim.

Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Musta'in Ahmad mengapresiasi prakarsa FKUB Jateng. Dia menilai, kegiatan yang dirintis oleh pengurus FKUB dan tokoh-tokoh agama sangat luar biasa, mendampingi umat selama Pandemi.

"Agama hadir ke bumi untuk memuliakan manusia dan menyelamatkan kehidupan. Dalam ajaran agama kita masing-masing, menjaga keselamatan jiwa adalah hal paling utama, apalagi ditengah pandemi saat ini," ujar Musta'in Ahmad.

Dia mengajak umat untuk membawa suasana kekhusyukan  rumah ibadah kedalam rumah masing-masing. Kepada umat Islam, dia juga mengajak pada Jumat untuk sholat Jumat dan Sholat Idul Adha di rumah saja.

 "Setiap rumah adalah surga untuk memohonkan kepada Allah SWT agar diberi kekuatan menghadapi cobaan Pandemi yang sangat berat ini, mengangkat Pandemi ini dari Jawa Tengah, dari bumi Pertiwi tercinta ini, dari seluruh muka bumi," ujarnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam sambutannya menyatakan, ikhtiar lahir sudah dilakukan, maka ini saatnya melakukan ikhtiar batin dan spiritual agar Pandemi ini segera berakhir.

"Seberapapun hebatnya kita, ternyata kita tetap lemah di hadapan Tuhan. Saat ini, rumah sakit penuh, oksigen habis. Tak ada yang bisa menolong, kecuali Tuhan," ujarnya.

Menurut Ganjar, yang bisa menolong kita mencegah penularan Covid-19 adalah diri kita sendiri, untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

"Sampai bosan kita menggaungkan prokes 5M. Saat ini, yang diperlukan cukup 1M, yaitu Manut, nurut. Konsekuensinya, kita gak bisa apa-apa. Yang dagang gak bisa jualan, tidak bisa nongkrong. Tapi ini harus dilakukan agar kita selamat. Ini saatnya introspeksi diri. Kita hadirkan suasana rumah ibadah dari rumah masing-masing, berdoa dalam kesunyian untuk mengetuk pintu langit," tandasnya.

Untaian doa lintas agama dipimpin para tokoh agama, dimulai dari doa agama Khonghucu dipimpin PS Andi Gunawan, dilanjutkan Anak Agung Ketut Dharmaja (Hindu), Bhikkhu Tatamanu Mahatera (Buddha), Pdt Em Eka Lasa Purwibawa (Kristen Protestan), H Iman Fadillah (Islam) dan Romo Warso Subroto (Katholik).