Dokter China Yakin Wuhan Bukan Tempat Asal-Usul Virus Corona

Tim ahli yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan tidak ada bukti bahwa virus corona baru terdeteksi di Wuhan sebelum 2019.


Tim ahli yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan tidak ada bukti bahwa virus corona baru terdeteksi di Wuhan sebelum 2019.

Dikutip dari Kantor Berita RMOL, hal itu diungkap para ahli ketika mengadakan konferensi pers bersama mitranya dari China untuk mengumumkan kesimpulan misi penyelidikan asal-usul virus corona pada Selasa (9/2).

Kepala panel ahli Covid-19 China, Dr. Liang Wannian mengatakan, pihaknya yakin bahwa Covid-19 merupakan penyakit dari hewan ke manusia yang kemudian berevolusi.

Sejauh ini kelelawar dan trenggiling kemungkinan bisa menjadi resevoir karena kesamaan urutan genetik yang tinggi. Walau begitu, ia mengatakan tidak ada bukti yang menunjukan hewan-hewan itu memiliki hubungan langsung dengan Covid-19.

"Coronavirus yang secara genetik terkait dengan SARS-CoV-2 telah diidentifikasi pada hewan yang berbeda termasuk kuda, kelelawar dan trenggiling," ujar Liang, seperti dikutip ABC.

"Pengambilan sampel kelelawar di provinsi Hubei, bagaimanapun, telah gagal menemukan bukti SARS-CoV-2 pada virus asli, dan pengambilan sampel satwa liar di berbagai tempat di China sejauh ini gagal untuk mengidentifikasi keberadaan SARS-CoV-2," tambahnya.

Liang mengatakan, kasus awal Covid-19 terkait dengan paparan Pasar Makanan Laut Huanan Wuhan, tetapi tidak jelas bagaimana virus berada di pasar basah itu.

"Sementara beberapa kasus awal memiliki hubungan dengan pasar, yang lain terkait dengan pasar lain dan yang lainnya tidak memiliki hubungan sama sekali dengan pasar," jelasnya.

Tim ahli WHO tiba di China pada pertengahan Januari untuk melakukan penyelidikan asal mula virus corona. Mereka melakukan karantina selama 14 hari sebelum terjun ke lapangan, mengunjungi sejumlah tempat yang terkait dengan wabah Covid-19 seperti pasar, rumah sakit, hingga Institut Virologi Wuhan.