Para politisi diminta hati-hati saat melakukan sosialisasi di kampus. Hal ini disebabkan peraturan yang
mengatur tentang kampanye di kampus.
- Paska Dilaporkan Kader PDIP ke DKPP, Ketua KPU Solo Mundur
- Ini Kata Gibran Soal Spanduk dan Yel yel Satgas 'Solo Bukan Gibran'
- Ketua Umum PNPS GMKI: Lanjutkan Legacy Presiden Jokowi
Baca Juga
Dosen Universitas Gajah Mada (UGM), Arie Sujito menanggapi penolakan seminar kebangsaan di Fakultas Peternakan UGM yang menggundang Sudirman Said dan Ferry Mursidan Baldan.
Jadi jangan seenaknya politisi manggung dengan memanfaatkan akses. Kasus di Fakultas Peternakan UGM begini ibarat mengadu mahasiswa dengan pengurus kampus," kata Sujito dalam keteranganya, Sabtu (13/10) dilansir dari Kantor Berita Politik
Kita tahu, Sudirman Said dan Ferry Mursyidan Baldan kan caleg dan tim sukses," sambungnya.
Sudah pasti tentu, kata dosen dan sosiolog ini, forum tersebut akan berubah menjadi forum politisi, sehingga wajar jika insan akademis dan pengurus kampus bereaksi keras menolak dengan sejumlah argumen.
Mana mungkin itu forum ilmiah, karena beberapa pembicara adalah caleg dan timses presiden, dalam momentum kampanye," imbuhnya.
Situasi ini tidak akan terjadi, jika politisi menjaga etika politik dalan berinteraksi di kampus. Menurutnya, bukan semata kampus anti dengan politik, namun harus diimbangi dengan moral politisi yang seharusnya menjaga institusi kampus sebagai wilayah akademis.
Mahasiswa
dan pengurus kampus perlu saling menjaga komunikasi, jangan sampai mudah
masuk pusaran permainan elit politik yang sekarang sedang gerilya,"
pungkasnya.
- Bertemu Anak Muda Solo, Hendi: Bisa Jadi Inspirasi Pembangunan Jawa Tengah
- PKS Umumkan: 30 Mei Terbuka Pendaftaran Bagi Bacalon Wali Dan Wakil Wali Kota Salatiga
- Gibran Buktikan Tegas Berantas Korupsi