Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Jateng turut mengomentari puisi Fadli Zon yang mengakibatkan polemik.
- Tere: Jangan Ada Lagi Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual
- Resmi Daftar KPU, Fadia Arafiq- Sukirman Siap Lanjutkan Pembangunan di Kabupaten Pekalongan
- Nasdem Tarik Dukungan dari Yoyok Sukawi di Pilwakot Semarang, Bergabung dengan Koalisi Dico?
Baca Juga
"Kalau kami melihat puisi Fadli Zon bukan ditujukan untuk mbah Maimoen. Tapi ditujukan pada oknum yang berusaha keras meralat. Esensinya jauh dari melecehkan mbah Moen," kata sekretaris DPD Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro pada RMOLJateng, Minggu (10/2/2019) sore tadi.
Ia menilai puisi tersebut sama sekali tidak melecehkan. Baginya memahami sebuah puisi sebagai karya seni tidak boleh saklek.
Sriyanto pun berujar saat Prabowo Subianto datang ke Rembang juga didoakan.
"Tapi kalau digoreng dan jadi momentum untuk menghantam mas Fadli Zon ya saya kira tidak tahu juga," kata pria berkumis itu.
Di sisi lain, kecaman juga muncul dari Jaringan Perempuan Nahdatul Ulama (JPNU) Kabupaten Semarang.
Sebelum mulai agenda Deklarasi yang dilaksanakan di Gedung Pemuda Ambarawa, tampak beberapa peserta membentangkan poster berisi kata-kata kecaman puisi Doa yang Ditukar serta dukungan, salah satunya kepada Mbah Moen (KH Maimoen Zubair).
- Demokrat Tetap Tawarkan AHY Untuk 2019
- Buntut Mundurnya Teddy Sulistio, Pengurus PAC dan Ranting Geram Atas Sikap Elite PDIP Salatiga
- Gerindra Karanganyar Siap Menangkan Paslon Ahmad Luthfi-Gus Yasin dan Rober-Adhe