Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Jateng turut mengomentari puisi Fadli Zon yang mengakibatkan polemik.
- Kepemimpinan Progesif Gibran Mampu Bawa Kesejahteraan bagi Masyarakat
- Antar Caleg KIM di Salatiga Diharapkan Tidak Terjadi Gesekan
- KPU Karanganyar Sebar 3200 Petugas Pantarlih Melakukan Coklit
Baca Juga
"Kalau kami melihat puisi Fadli Zon bukan ditujukan untuk mbah Maimoen. Tapi ditujukan pada oknum yang berusaha keras meralat. Esensinya jauh dari melecehkan mbah Moen," kata sekretaris DPD Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro pada RMOLJateng, Minggu (10/2/2019) sore tadi.
Ia menilai puisi tersebut sama sekali tidak melecehkan. Baginya memahami sebuah puisi sebagai karya seni tidak boleh saklek.
Sriyanto pun berujar saat Prabowo Subianto datang ke Rembang juga didoakan.
"Tapi kalau digoreng dan jadi momentum untuk menghantam mas Fadli Zon ya saya kira tidak tahu juga," kata pria berkumis itu.
Di sisi lain, kecaman juga muncul dari Jaringan Perempuan Nahdatul Ulama (JPNU) Kabupaten Semarang.
Sebelum mulai agenda Deklarasi yang dilaksanakan di Gedung Pemuda Ambarawa, tampak beberapa peserta membentangkan poster berisi kata-kata kecaman puisi Doa yang Ditukar serta dukungan, salah satunya kepada Mbah Moen (KH Maimoen Zubair).
- Ganjar Kunjungi Desa Berprestasi di Sumatera Selatan
- Kemnaker Minta Prosedur Layanan BPJS Tidak Berbelit-belit
- AMP: Duet Prabowo-Rizal Ramli Solusi Bangsa