Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Jateng turut mengomentari puisi Fadli Zon yang mengakibatkan polemik.
- Massa PDIP Dan Perindo Bentrok Di Depan KPU
- Gatyt: 35 Markas PPM Terbentuk di Jateng
- Hendi Sejalan dengan Presiden Jokowi Soal Pentingnya Aktualisasi Nilai Pancasila
Baca Juga
"Kalau kami melihat puisi Fadli Zon bukan ditujukan untuk mbah Maimoen. Tapi ditujukan pada oknum yang berusaha keras meralat. Esensinya jauh dari melecehkan mbah Moen," kata sekretaris DPD Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro pada RMOLJateng, Minggu (10/2/2019) sore tadi.
Ia menilai puisi tersebut sama sekali tidak melecehkan. Baginya memahami sebuah puisi sebagai karya seni tidak boleh saklek.
Sriyanto pun berujar saat Prabowo Subianto datang ke Rembang juga didoakan.
"Tapi kalau digoreng dan jadi momentum untuk menghantam mas Fadli Zon ya saya kira tidak tahu juga," kata pria berkumis itu.
Di sisi lain, kecaman juga muncul dari Jaringan Perempuan Nahdatul Ulama (JPNU) Kabupaten Semarang.
Sebelum mulai agenda Deklarasi yang dilaksanakan di Gedung Pemuda Ambarawa, tampak beberapa peserta membentangkan poster berisi kata-kata kecaman puisi Doa yang Ditukar serta dukungan, salah satunya kepada Mbah Moen (KH Maimoen Zubair).
- Demokrat: PDI Perjuangan Naif
- Gugatan Masa Jabatan Wapres Blunder Demokrasi
- Adly Fairuz Hingga Vicky Shu Jadi Bacaleg Nasdem Di Jateng