Tere: Jangan Ada Lagi Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual

Kunjungan Garnita Kota Semarang ke Rumah Korban NPK
Theresia Tarigan (kiri) saat berkunjung ke rumah Yunita (kanan) ibu NPK korban kekerasan seksual oleh ayahnya sendiri.
Theresia Tarigan (kiri) saat berkunjung ke rumah Yunita (kanan) ibu NPK korban kekerasan seksual oleh ayahnya sendiri.

Kamis (24/3) pagi menjelang siang, langkah kaki Theresia Tarigan terhenti di sebuah rumah di kawasan Genuk, Kota Semarang.


Tak sampai lama bertanya ke sana kemari, seorang ibu dengan cekatan membantunya menunjukkan rumah orang yang dicarinya.

"Ya betul. Monggo silakan masuk Bu," ujar seorang perempuan berhijab dari dalam rumah.

Tere, panggilan akrab Theresia Tarigan, Ketua Garda Wanita (Garnita) Malahayati Partai Nasdem Kota Semarang, segera masuk ke rumah, usai memperkenalkan diri dan maksud kedatangannya.

Masih ada rona kesedihan di raut wajah Yunita, perempuan berhijab itu.

Tragedi yang menimpa anaknya NPK (8 tahun) sungguh teramat pilu. Nyawa dan kehormatan bocah malang itu terenggut oleh ayah kandungnya sendiri.

Dalam suasana masih berduka itu, Tere membuka percakapan. "Ibu berceritalah pada saya. Saya ingin memberi kekuatan pada Ibu. Saya tahu ibu sebenarnya berusaha tegar, walaupun sesungguhnya ibu masih sangat berduka atas kehilangan putri tercinta," ujar Tere.

Sembari menunduk, perempuan 38 tahun itu menjawab, "Ya Bu, saya dinasihati tim kepolisian untuk berbicara dan bertemu orang agar saya bisa mengungkapkan kesedihan saya dan cerita apa adanya agar menjadi pengetahuan dan pengingat semua orang agar kasus seperti ini tidak terjadi lagi".

Tak lama kemudian datang dua anak lelakinya. Dava (10) dan Kevin (3) mendekatinya sembari bermanja-manja kepada sang ibu. Kedua anak itu juga masih merasakan kedukaan ditinggal satu-satunya saudara perempuan mereka.

Dava, kakak NPK, misalnya, masih belum mau sekolah setelah peristiwa tragis itu. Teman-temannya sudah kangen, mendatangi rumahnya agar dia mau kembali sekolah. 

"Saat pengajian, saya suruh Dava tetap menangis karena dengan menangis Dava bisa berkurang sedihnya," kisah Yunita.

Setelah bercerai dari suaminya 5 tahun silam, Yunita berjualan seragam pencak silat secara online. Rumah yang ditempatinya kini merupakan rumah pemberian orang tuanya. 

Kepada Yunita, Tere menyampaikan rasa duka yang mendalam atas wafatnya NPK.  Dia menyatakan bahwa Garnita Jateng akan memberikan bantuan dan pendampingan melalui Posko Pengaduan Kekerasan Seksual (PKS) Partai Nasdem Jawa Tengah.  


"Saya diutus ibu Chairina Ulfah selaku Ketua Garnita Jawa Tengah. Saya terharu sekali, ibu harus mendapat musibah yang tragis seperti ini, semoga Tuhan memberi kekuatan pada ibu untuk menyambut masa depan bersama anak-anak ibu," ujar Tere.


Tere mengatakan, saat ini, masih banyak kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh kerabat dekat, termasuk anggota keluarga,  yang belum terungkap. 

"Stop kekerasan seksual terhadap anak maupun perempuan. Jangan ada lagi anak yang jadi korban kekerasan seksual, apalagi dilakukan oleh orang tuanya sendiri. Hukum harus ditegakkan, hukum seberat-beratnya para pelaku agar ada efek jera," tegas Tere.

Tere meminta Pemerintah Daerah melalui Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak untuk segera melakukan edukasi kepada anak-anak akan bahaya yang mengintai, termasuk dari keluarga sendiri.

"Bagaimana anak dapat mencegah kejadian orang menyentuh bagian tubuhnya misalnya dengan menghindarinya dan menceritakannya pada orang lain terutama pada ibu dan saudara lainnya bahkan ke tetangga jika dirinya tidak merasa aman," paparnya.

Edukasi dari lembaga pendidikan misalnya mahasiswa dengan KKN atau lembaga agama saat pengajian/ibadah merupakan saluran pendidikan yang baik untuk menjadi sarana sosialisasi akan bahaya kekerasan seksual ini.

"Saya juga berharap agar pembangunan yang dilakukan pemerintah tak hanya melulu pembangunan fisik, melainkan banyak edukasi bagi warga tentang kesehatan mental, psikologis, dan edukasi pencegahan kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan, agar kasus tragis dan memilukan yang dialami NPK tidak terulang lagi," pungkas Tere.