Pimpinan DPRD Kendal fasilitasi pertemuan calon perangkat desa dengan penyelenggara tes perangkat desa berbasis komputer (CAT), di ruang paripurna, Selasa (2/3).
- Eks Pekerja Migran Dibekali Pelatihan IT
- Dua Bulan Disiapkan, GKMI Kalirejo Bersiap Sambut Perayaan Natal
- Ketua DPRD Salatiga Desak Kepolisian Tindak Pelaku Usaha Minyak Goreng Nakal
Baca Juga
Pimpinan DPRD Kendal fasilitasi pertemuan calon perangkat desa dengan penyelenggara tes perangkat desa berbasis komputer (CAT), di ruang paripurna, Selasa (2/3).
Peserta dari tiga desa yang merasa keberatan, yakni dari Desa Winong, Desa Kebonagung dan Desa Dempelrejo.
Pelaksanaan CAT perangkat desa di Kecamatan Ngampel dinilai tidak transparan.
Salah satu peserta dari Desa Winong Fatkurochim mengatakan dengan adanya audensi ini semuanya bisa terbuka. Sehingga tidak ada yang merasa dirugikan.
Menurutnya, pihak desa dalam melasanakan perekrutan sudah sesuai dengan aturan. Namun, karena diduga banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan, dirinya bersama teman lainnya ingin mengetahui permasalahan yang sebenarnya.
"Sebagai warga negara Indonesia yang baik tentunya saya berhak bertanya kepada pihak-pihak terkait. Dan kami berharap ada jawaban. Selain itu, agar permasalahan ini bisa dibuka dan diketahui semua pihak," katanya.
Pihak Tim Assesor STIE Semarang menjelaskan dalam pelaksanaan tes CAT kemarin sudah dilaksanakan secara transparan.
"Peserta sebelum masuk ke ruangan bebas memilih komputer. Hasil nilai peserta langsung ditayangkan di layar monitor yang bisa disaksikan umum," katanya.
Jefri mengatakan nilai yang ditampilkan real time. Setiap jawaban yang diinput peserta langsung terupdate dan datanya bergerak. Jadi semua murni yang dikerjakan peserta.
"Kalau ada nama-nama yang sudah sempat beredar di media sosial dan lulus, saya tidak tahu-menahu dan baru mendapat laporan. Kalau sebelumnya ada laporan hal tersebut maka pelaksanaan CAT akan kami hentikan dan ditunda," kata Jefri.
Dirinya menambahkan merasa lega, dengan adanya pertemuan ini semua jadi terbuka. Karena selama ini, informasi yang diterima masyarakat sepotong-sepotong.
"Saya merasa lega, karena masalah ini sekarang semua sudah terang-benderang, jadi tidak ada saling menuduh lagi dan menyalahkan itu saja," terangnya.
Bahkan setelah muncul isu, pihaknya sudah diminta oleh Ketua Dewan agar dirinya menyerahkan server, sebagai pengamanan jejak digital.
"Kami open, kalau memang ada apa-apa berarti kami bermasalah dan bisa saja kami tidak menyerahkan server, karena itu rahasia. Tapi karena atas dasar keterbukaan dan agar semuanya jelas, maka kami serahkan agar semua bisa cepat selesai," ujarnya.
Dalam audiensi tersebut, perwakilan dari Tim Assesor STIE Semarang, Jefri Heridiyansah sempat ditegur Wakil Ketua DPRD Kendal, Anurrochim agar tidak berbicara dengan nada tinggi.
Pada kalimat, kalau ada kecurangan pelaksanaan CAT oleh STIE maka Jefri mengucapkan akan membatalkan hasil CAT dan mencoret semua peserta yang lolos jika terjadi permainan. Hal itu disampaikan dengan nada yang agak meninggi.
"Janganlah bapak memberikan keterangan dengan nada tinggi. Kita semua disini mendengarkan kok. Jangan seperti yang paling. Kalau bapak mungkin bersih, tapi sistemnya yang gak bersih," tegas Anurrochim.
Sementara itu Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun usai acara mengatakan, pihaknya akan segera mengkaji beberapa usulan penyelesaian masalah ini.
"Dari berbagai masukan, baik dari LSM, peserta maupun dari perwakilan Inspektorat Kendal, untuk mengkaji ulang perekrutan perangkat desa dengan sistem CAT ini," katanya.
Setelah mendengar masukan dari Kominfo, Inspektorat dan peserta, selain itu keterangan dari pihak penyelenggara, maka akan segera dibentuk pansus guna penyelesaian masalah ini.
"Nanti oleh pansus semua akan dibuka. Apakah ada unsur pelanggaran hukum atau bagaimana, nanti biar dibahas di pansus," pungkasnya.
- Tingkat Konsumsi Ikan Rendah, Pemkab Sukoharjo Tebar 886 Ribu Benih
- DPRD Kota Semarang Dorong Pemkot Permudah Ijin Investasi
- Sidak Vaksinasi Pelajar, Ganjar Minta Pelaksanaan Vaksinasi di Tiap Sekolah Saja