DPRD Kota Semarang Dorong Pembentukan Komunitas Difabel di Tiap Kecamatan

DPRD Kota Semarang mendorong pemerintah utnuk membentuk komunitas difabel yang ada di tiap Kecamatan.


Hal ini dilakukan untuk memudahkan upaya pemberdayaan dan memfasilitasi penyandang disabilitas.

“Karena sampai sekarang, data (penyandang) disabilitas kan tidak pernah riil. Banyak disabilitas yang disembunyikan, tidak mau aktif, dan sebagainya," kata Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, Dyah Ratna Harimurti, Selasa (18/7).

Detty, sapaan akrabnya, mengatakan pendataan penyandang disabilitas dirasa sangat penting agar bantuan dan berbagai program pemberdayaan terhadap difabel bisa tepat sasaran.

"Bantuan pemerintah turunnya kan berdasarkan data, misalnya bansos (bantuan sosial). Kemudian, pelatihan-pelatihan. Makanya, data itu menjadi penting bagi penyandang disabilitas," ujarnya.

Melalui komunitas difabel di tiap Kecamatan, maka diharapkan bisa membantu pendataan penyandang disabilitas dengan lebih akurat sekaligus bisa mendata apa aja yang mereka butuhkan.

"Dengan komunitas, kelompok disabilitas bisa meminta pelatihan-pelatihan, kemudian akses kerja. Sekarang kan ada undang-undang bahwa perusahaan wajib mengakomodir 1 persen untuk penyandang disabilitas," bebernya.

Detty menyampaikan untuk aturan penempatan satu persen pekerja dari penyandang disabilitas, sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Sehingga, lanjutnya, para penyandang difabel yang masih berada pada usia sekolah juga terus didorong dan difasilitasi agar menempuh pendidikan sebagai bekal memasuki dunia kerja.

"Ya mereka (penyandang difabel) harus tetap sekolah formal. Harapannya besok bisa masuk dunia kerja. Kami terus berharap semakin ke depan, disabilitas dibantu, difasilitasi agar bisa mandiri," paparnya.

Sejauh ini, kata dia, baru ada sejumlah kecil komunitas difabel tingkat kecamatan di Kota Semarang yang aktif, seperti Kecamatan Semarang Barat (Semar Cakep) dan Gading Semar di Kecamatan Pedurungan.

"Di tiap kecamatan diharapkan sudah ada komunitas-komunitas disabilitas. Sampai saat ini yang sudah tampak aktivitas komunitas disabiitas baru di Semarang Barat dan Pedurungan," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Semar Cakep, Fita Maryunani berharap di 16 kecamatan di Kota Semarang ada ruang untuk berkegiatan bagi para penyandang difabel, sebagaimana di Semarang Barat.

"Di Pedurungan ada Gading Semar, kemudian Semarang Tengah juga sudah. Keberadaan ruang ini penting sebagai tempat berkumpulnya atau posko bersama temen-temen disabilitas," kata Fita.