Pengamat: Cuma Prabowo Yang Bisa Kerek Suara Gerindra

Prabowo Subianto wajib maju kembali sebagai calon presiden untuk mengangkat elektabilitas Gerindra di Pemilihan Legislatif 2019. Tiket calon presiden jangan sampai diserahkan kepada orang lain.


"Itulah efek ikutan yang tidak bisa dinafikan. Prabowo adalah figur yang diharapkan bisa menaikkan suara Gerindra. Apalagi bila Prabowo mengambil calon dari PAN, PKS atau Demokrat akan dapat dua-duanya. Itulah kenapa nuansa kebatinan mereka mengharapkan Prabowo maju (Pilpres)," kata pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago kepada wartawan di Jakarta. Rabu (25/7).

Gerindra dan sekutunya, menurut berpendapat, sejauh ini masih satu suara untuk mengusung Prabowo sebagai capres. Tinggal kemudian, siapa yang akan digandeng Prabowo sebagai calon wakil presiden Prabowo nantinya.

"Apakah akan mengambil calon yang diajukan PKS, PAN, atau justru Partai Demokrat," imbuhnya.

Pangi menjelaskan, merujuk pada pertemuan politik antara Prabowo dan Ketum DPP Partai Demokrat, SBY, sejatinya calon presiden dan calon wakil presiden dari koalisi Gerindra sudah mengerucut.

"Kalau saya melihat Prabowo-AHY lebih menjual. Artinya bisa menjadi lawan tanding yang sebanding jika head to head dengan Jokowi dan pasangannya," ujar dia.

AHY seorang anak muda. Berbanding lurus dengan keberadaan 40 persen atau 80 juta pemilih di Pemilu adalah milenial atau berusia 17 sampai 38 tahun. Di samping itu, AHY terbantu dengan mesin Partai Gerindra yang  sudah memiliki investasi elektoral sebanyak 10 persen.

"Itu akan menggerakkan AHY. Dan tak kalah penting, AHY juga intelektual. Itu penting untuk menjadi pertimbangan Prabowo," tutupnya.