Partai Demokrat tengah memainkan dua skenario politik menuju Pilpres 2019 mendatang. Skenario pertama yang dijalankan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini adalah menjalin koalisi dengan Presiden Joko Widodo.
- Perindo Dan Hary Tanoe, Tolong Jangan Durhakai Reformasi!
- Satu Kursi PDIP di DPRD Batang Kosong 4 Bulan
- Pernyataan Jokowi Lebih Berbahaya Ketimbang Terorisme
Baca Juga
Begitu kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (13/3).
Bagi Adi, skenario pertama ini akan sulit dijalankan jika Demokrat menginginkan Ketua Komando Tugas Bersama Korgasma Pemenangan Pemilu Nasional Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres Jokowi.
Skenario ini relatif sulit karena AHY harus menunggu antrian panjang dari sekian banyak figur yang juga berhasrat jadi cawapres Jokowi," ujarnya.
Sementara skenario kedua yang disiapkan Demokrat adalah membentuk poros alternatif di luar dari kubu Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Poros ini nantinya akan dibangun Demokrat bersama PAN dan PKB.
"Intensitas pertemuan Demokrat dengan PAN dan PKB belakangan menjadi bukti sahih itu," tukasnya.
- Disebut-sebut Tokoh Potensial Jateng-2, Prof. Budi Setiyono: Masih Fokus Ngurus Undip
- Susi Pudjiastuti Juga Dianggap Layak Jadi Cawapres Jokowi
- Kirimkan Alfatihah untuk Para Pahlawan, Taj Yasin: Mereka Masih Ada Mendoakan Kita