Edi Sulistiyanto Terpilih jadi Ketua Karang Taruna Tegal Meski Tiga Kecamatan Absen

Karang Taruna Kabupaten Tegal bersama Dinas Sosial. IST
Karang Taruna Kabupaten Tegal bersama Dinas Sosial. IST

Proses pemilihan Ketua Karang Taruna Kabupaten Tegal kembali memicu perdebatan hangat di kalangan masyarakat dan pengurus Karang Taruna. Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar pada Jumat (12/8) kemarin menjadi panggung penetapan Edi Sulistiyanto sebagai Ketua Karang Taruna Kabupaten Tegal periode 2024-2029. 


Acara yang dihadiri oleh berbagai pejabat penting dari Dinas Sosial Kabupaten Tegal serta perwakilan pengurus dari 16 kecamatan ini diselenggarakan dengan harapan mencapai musyawarah mufakat.

Kepala Dinas Sosial Iwan Kurniawan, menyampaikan pandangannya yang tegas mengenai peran Dinas Sosial sebagai pembina fungsional. Menurutnya, Dinas Sosial memiliki tugas utama untuk memfasilitasi organisasi agar dapat berkembang dengan baik dan mewakili pemerintah daerah. 

"Tidak ada hal-hal yang menjadi kepentingan kami selain bagaimana Karang Taruna agar maju," tegas Iwan dalam keterangannya, Senin (12/8).

Ia juga menekankan pentingnya integritas dan kekompakan dalam tubuh Karang Taruna. Menurut Iwan, anggota harus mampu melebur dan mengesampingkan ego masing-masing demi menjaga keharmonisan dalam organisasi. 

"Karang Taruna ini sudah besar, dan kita harus mempertahankan marwahnya agar tetap menjadi kebanggaan kita semua," lanjutnya.

Sementara itu, Edi Sulistiyanto, yang terpilih kembali sebagai Ketua Karang Taruna Kabupaten Tegal, mengungkapkan bahwa proses pemilihan ini berawal dari Temu Karya yang digelar di Semarang pada 17 November 2023. Saat itu, 11 perwakilan pengurus tingkat kecamatan hadir dan sepakat mendukung Edi untuk kembali memimpin.

Namun, Rakor di Slawi pada 8 Agustus 2024 ini menjadi titik penting untuk memantapkan dukungan dari total 18 pengurus tingkat kecamatan se-Kabupaten Tegal. Dari 18 undangan, hanya 16 perwakilan yang hadir, dengan Kecamatan Jatinegara dan Lebaksiu absen. 

Edi menyebutkan, dalam voting terbuka, 15 pengurus kecamatan menyatakan setuju atas kepemimpinannya. 

"Satu perwakilan dari Kecamatan Adiwerna absen karena posisi mereka sudah demisioner sejak tahun 2022," jelas Edi.

Meski proses ini tampak berjalan mulus di permukaan, absennya dua kecamatan dalam rakor serta adanya satu kecamatan yang demisioner menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat. Apakah hasil ini benar-benar mencerminkan kehendak seluruh Karang Taruna di Kabupaten Tegal?

Edi Sulistiyanto sendiri, meski diterpa berbagai pertanyaan, tetap optimis dalam menyusun program lima tahun ke depan. Ia mengungkapkan bahwa setiap desa di Kabupaten Tegal memiliki potensi yang unik. 

"Kami ingin mengangkat potensi desa dengan mengadakan berbagai festival sesuai dengan potensi yang ada," ucapnya.

Dalam waktu dekat, Edi berencana menyusun formatur pengurus baru dan menggelar rapat kerja untuk merancang program yang akan diimplementasikan dalam lima tahun mendatang.