Rentetan teror bom yang terjadi dalam dua hari terakhir
dinilai tidak akan mengganggu perekonomian Indonesia. Sebab, kondisi
fiskal dan moneter kita terus menunjukkan pertumbuhan. Intinya, ekonomi
kita tetap kuat.
- Raih Penghargaan Subroto, Irwan Hidayat: Bukti, Kami Serius Kelola Energi
- Nasmoco Hadirkan Kendaraan Niaga Hingga Mobil Sport di GIIAS
- Pertamina Bangun 29 Proyek Strategis Infrastruktur Senilai Lebih Rp 20 T
Baca Juga
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Indonesia merupakan negara yang aman. Sebab, penanganan teroris yang dilakukan TNI dan Polri mampu meyakinkan investor dan pelaku usaha bahwa Indonesia merupaÂkan negara yang aman sebagai tempat berinvestasi.
"Kalau mereka (investor) melihat dari sisi kinerja perÂtumbuhan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) kita dan moneter, itu tanda-tanda seluruh fondasi ekonomi tetap kita jaga bersama," jelasnya dikutip dari Kantor Berita
Menurut Sri Mul, serangan teroris tak akan menghilangkan kepercayaan dan persepsi positif investor terhadap ekonomi Indonesia. "Fokus dari kegiatan ekonomi masyarakat sedang meningkat. Kita berkepentingan untuk tidak membiarkan suatu serangan teroris menghilangkan kepercayaan dan persepsi positif ke ekonomi kita," katanya.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengecam aksi peledakan bom yang terjadi di sejumlah lokasi di Surabaya. Apalagi, Surabaya merupakan salah satu kota industri.
Dia menyarankan, agar masyarakat tetap melakukan kegiatan perekonomian seperti biasanya. Bisnis dan investasi harus tetap berjalan, namun tetap meningkatkan kewaspadaan.
"Hal yang diharapkan oleh teroris adalah menunda investasi, kita lawan dengan investasi tetap berjalan agar keinginan teroris tidak tercapai," ungkap Airlangga.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, dampak teror ada tapi hanya sesaat atau bukan jangka panjang. Bahkan, hasil pemanÂtauannya, pusat perbelanjaan tetap ramai.
"Ini akan teratasi. Mereka (investor asing) juga pasti yakin ini bisa diatasi. Semua under control," katanya.
Masyarakat dan pelaku usaha diminta untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Dia mengajak semua pihak tetap mendukung pemerintah agar dapat segera menyelesaikan insiden tersebut.
Ekonom Institute for DevelopÂment of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira meÂnilai, kepercayaan investor tidak goyah. Hal itu terbukti pada kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob belum lama ini.
Bhima menyebut, sekalipun ada dampak negatif akibat teror bom ini, tidak akan berlangsung lama. "Kemarin sinyal BI yang akan menaikkan suku bunga acuan direspons positif. Jadi sempat menahan aksi jual bersih dari investor asing ya. Jadi kesimpulannya ini temporer, nggak akan bertahan lama," jelasnya.
Hanya saja, untuk memberiÂkan kepercayaan terhadap invesÂtor, pemerintah harus bergerak cepat menangani teror. "Yang paling penting juga investor ke pasar juga melihat seberapa cepat aksi dari pemerintah untuk menangkap otak-otak pelaku itu. Jadi semakin cepat, responsnya semakin cepat, kasusnya tutup, itu nanti kepercayaan invesÂtornya bakal balik lagi," pungkas Bhima.
- 50 UMKM Binaan Rumah BUMN Rembang Ramaikan Pasar Rakyat Bersama Kementerian BUMN, Apresiasi Pendampingan PT Semen Gresik
- SIG Peduli Berdayakan 30 Ibu Rumah Tangga Produksi 1.400 Baju Hazmat
- Kolaborasi Smartfren dan Sovlo Buka Peluang Kreator Lokal