Biro Pusat Statistik, kuartal III 2020 ekonomi Indonesia terkontraksi sebesar 3,49%, meskipun tidak sedalam kuartal II, tetapi pertumbuhannya masih di level negatif.
- Tingkatkan Wirausaha Kaum Perempuan, Stakeholder di Jateng Persembahkan WEC
- Tingkat Pengangguran Terbuka Di Rembang Terendah Ketiga Se-Jawa Tengah
- Ratusan Furniture Asal Jawa Tengah Diekspor ke Belgia
Baca Juga
Biro Pusat Statistik, kuartal III 2020 ekonomi Indonesia terkontraksi sebesar 3,49%, meskipun tidak sedalam kuartal II, tetapi pertumbuhannya masih di level negatif.
Di tengah kondisi ini, pemerintah melakukan serangkaian program pemulihan ekonomi, termasuk yang melibatkan sektor keuangan ekonomi syariah.
"Bicara ekonomi syariah berarti bicara inklusi ekonomi, keuangan dan bisnis. Termasuk memikirkan social activities, karena ekonomi syariah bukan hanya memikirkan kepentingan dunia, tetapi juga akhirat," ujar M. Gunawan Yasni, Pakar Ekonomi Syariah pada webinarUnit Usaha SyariahPT Asuransi Allianz Life Indonesia, Selasa (17/11/2020).
Menurut Gunawan, ekonomi syariah itu rahmatan lil alamin, bermanfaat bagi semua, karena sudah diterima secara global, bahkan dimulai oleh negara yang bukan mayoritas Muslim.
"Rahmatan lil alaminjuga berarti bahwa ekonomi syariah harus bicara untuk kemanfaatan semua pihak, karena syariah tidak hanya bicara soal profit, melainkan ada unsur tolong menolong di dalamnya," tambahnya.
Gunawan menambahkan, dalam situasi ekonomi yang fluktuatif seperti saat ini, perusahaan harus memiliki produk syariah yang fleksibel.
"Selain itu, perusahaan juga diharapkan dapat melakukan digitalisasi pada semua lini dan rutin berikan literasi untuk kelompok-kelompok yang masih belum memahami konsep syariah secara keseluruhan," ujarnya.
Keyakinan yang sama juga dimiliki oleh Allianz Life Syariah. Ekonomi syariah di Indonesia memiliki peran besar dalam pemulihan ekonomi. Apalagi menurut data Global Islamic Finance Report 2019, Indonesia menduduki peringkat pertama dalam pasar keuangan syariah global.
"Di tengah pandemi, Allianz Life Syariah masih mencatat pertumbuhan hampir 5%. Kami melihat bahwa situasi saat ini adalah momentum yang tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai konsep asuransi syariah dan pentingnya memiliki perlindungan terhadap berbagai risiko dalam kehidupan," ujar Yoga Prasetyo, Pimpinan Unit Usaha Syariah, Allianz Life Indonesia.
Yoga juga mengatakan, Allianz Life Syariah juga aktif memberikan pemahaman dan informasi kepada masyarakat tentang ekonomi maupun asuransi syariah melalui para tenaga pemasar dan ragam kegiatan seperti seminar online.
"Selain itu, Allianz juga terus berinovasi untuk memperkuat posisi di dalam segmen pasar yang potensial di Indonesia dan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan penetrasi asuransi, khususnya asuransi jiwa syariah," ujarnya.
Lebih jauh Yoga mengatakan, kampanye dan program yang terus Allianz Life Syariah jalankan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan asuransi jiwa sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat melalui ragam produk Allianz Life Syariah yang kian disempurnakan.
"Kami juga telah melakukan pengembangan saluran distribusi dan memberikan fasilitas pelayanan berbasis digital baik kepada mitra bisnis dan peserta, agar mampu menyesuaikan kebutuhan masyarakat di era digital ini," pungkasnya.
- KRL Solo Balapan-Palur Mulai Diuji Coba
- Ekspor Furnitur Tembus 100 Negara, Amerika Latin dan Karibia Kepincut Kunjungi Jepara
- Kemenag dan Baznas Gelontorkan Bantuan Modal Bagi Pedagang