Empat Orang Warga Semarang Terkonfirmasi Positif Omicron

Dinas Kesehatan Kota Smearang menyatakan ada empat orang warga Semarang yang dinyatakan positif Covid-19 jenis Omicron.


Virus ini dibawa oleh satu orang yang baru pulang dari luar negeri. Meski sudah melakukan karantina selama tujuh hari di Wisma Atlet Jakarta dan dinyatakan negatif setelah dua kali PCR, namun setiba di Semarang pasien tersebut kembali melakukan PCR dan dinyatakan positif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan karena pasien tersebut memiliki CT Value di bawah 30 maka diambil sampel untuk dilakukan WGS untuk mendeteksi varian virus yang menyerang. Dari 25 sampel WGs yang diperiksa ada 4 orang dinyatakan positif Omicron dan sisanya adalah varian delta.

"Tiga orang ini adalah lini pertama dari orang yang bepergian ke luar negeri yakni istri, anak dan kakaknya, jadi total empat tapi yang tiga ini tidak bergejala dan semuanya isolasi mandiri," kata Hakam, Jumat (21/1).

Hakam memaparkan, kronologis pasien tersebut setelah sampai di Semarang pada tanggal 1 Januari melakukan PCR dan tanggal 3 Januari hasil positif keluar. Setelah itu pasien baru melapor ke Puskesmas pada tanggal 5 Januari kemudian langsung dibawa sampel untuk WGS-nya.

"Indeks kasus yang dari luar negeri ini ternyata lini pertama nya dari mulai istri, anak, kakak ini positif makanya tadi ada 4 orang dan lini kedua atau kontak erat dengan yang bersangkutan itu ada 14 dan lini ketiga ada 15 dan itu negatif semua tapi kita akan tes lagi untuk lini kedua dan ketiga,” jelasnya.

Hakam menyebutkan jika mereka yang terpapar Omicron semuanya sudah mendapatkan vaksin bahkan anaknya yang berusia tujuh tahun juga sudah mendapat vaksin pertama. Hal inilah yang membuat gejala yang dialami tidak parah atau bahkan tidak bergejala.

“Tanggal 13 yang dua orang sudah negatif dan yang dua lagi tanggal 18 sudah negatif,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi kembali masuknya Omicron ke Kota Semarang, DKK akan menggerakkan pendataan warga yang datang ke kota semarang terutama mereka yang berasal dari luar negeri dan kota Jakarta. Pihaknya meminta RT/RW setempat untuk aktif melakukan pendataan. Bahkan mereka yang dari Jakarta dengan gejala akan di fasilitasi untuk pemeriksaan PCR oleh DKK.

“Pasien yang di isoter (isolasi terpusat) ada delapan orang dengan riwayat bepergian dari Jakarta. Namun untuk WGS syaratnya harus dibawah 30 CT value nya tapi nanti kita arahkan yang mengarah ke arah Omicron akan kita WGS," bebernya.