Exalos Bekali Personel Damkar dan SAR Sukoharjo Cara Evakuasi Ular

Jelang musim hujan, dimana diperkirakan musim telur ular menetas, personel Pemadam Kebakaran Sukoharjo, BPBD dan SAR Sukoharjo dibekali pelatihan evakuasi ular oleh Exalos Indonesia.


Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sukoharjo Margono mengatakan, Latihan bertujuan untuk membekali personel-personel ini kemampuan untuk mengevakuasi ular. 

"Hampir setiap hari ada laporan, kita diminta untuk mengevakuasi ular. Ya bukan ular saja, tapi juga tawon, burung hantu, biawak dan monyet. Tapi latihan kali ini kita fokus untuk ular," ungkap Margono, Rabu (15/9/2021).

Pelatihan yang dipusatkan di Markas Pemadam Kebakaran, juga melibatkan sejumlah komunitas relawan di Sukoharjo. Diharapkan semakin banyak personel yang

dilatih, semakin mempercepat proses evakuasi terhadap ular.

"Misalnya yang rumahnya Bendosari, ada laporan adanya ular yang masuk rumah di Bendosari, nah itu nanti relawan yang terdekat bisa datang lebih dulu," beber Margono.

Margono menyebut, pelatihan meliputi pemberian materi pengenalan jenis-jenis ular dan cara pertolongan gigitan ular. Dalam kesempatan ini, lanjut Margono, pihaknya menggandeng Exalos Indonesia, komunitas yang mumpuni soal ular.

Dalam pelatihan itu, Janu Wahyu Widodo dari Exalos Indonesia, menjelaskan jenis jenis ular, cara menangkapnya, hingga pertolongan pertama saat tergigit ular.

"Apabila tergigit ular berbisa, maka cara pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pembidaian seperti halnya orang patah tulang. Sebab, bisa ular menyebar tidak melalui darah, tetapi lewat kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening ini mengalir atau mungkin menyebar dikarenakan kontraksi otot. Setelah itu langsung segera dibawa ke rumah sakit." kata Janu.

Janu juga mengajarkan cara mengevakuasi ular berukuran besar seperti phyton. Memang, phyton tidak berbisa, namun membelit, kalau menggigit tetap sakit. Untuk mengevakuasinya harus 2 orang. Orang pertama melakukan provokasi layaknya matador dengan karung goni, selimut atau sarung. Lalu orang kedua memegangi ekor. Saat ular mulai menyerang dan menggigit media untuk provokasi, kepada ular langsung di tutup dengan media itu. 

"Kalau untuk ular berbisa, sangat disarankan menggunakan alat, gagang sapu atau kayu, dan kalau belum ahli jangan lakukan sendirian," tandasnya.

Disampaikan pula, di Indonesia dikenal  ada 77 jenis ular berbisa tinggi di Indonesia. Tapi, hanya ada 1 jenis anti bisa yang hanya untuk 3 jenis ular.