Federasi Advokat Republik Indonesia (Ferari) menggandeng Fakultas Hukum Universitas Pekalongan (Unikal) melaksanakan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA). Total sembilan calon advokat yang menjalani ujian selama dua bulan.
- Terungkap, Polisi Temukan Luka Cekikan Pada Korban Pembunuhan Di Batang
- Dirlantas : Jateng Menuju Zero Knalpot Brong, Pelanggaran Menurun Signifikan
- Polres Demak Ringkus Dua dari Empat Pelaku Begal
Baca Juga
"Profesi advokat itu setara dengan penegak hukum lain seperti polisi, jaksa dan hakim. Tugasnya membantu aparatur penegak hukum lain dalam rangka penegakan hukum sehingga bisa bersinergi dengan baik," kata Ketua Umum (Ketum) DPP Ferari Dr Teguh Samudera SH. MH di Kota Pekalongan, Senin (14/11).
Teguh menyebut bahwa PKPA DPP Ferari berbeda dengan ujian advokat lain. Di akhir ujian, para peserta akan menjalani pengadilan semu.
Di sisi lain, ia mendorong para advokat lulusan PKPA Ferari untuk membentuk Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Baginya, LBH merupakan ladang amal bagi para advokat.
Teguh menyebut melalui LBH, para advokat bisa membantu masyarakat tidak mampu. Menurutnya, melalui hal itulah jadi kunci kesuksesan seorang advokat.
"Kita bantu masyarakat secara cuma-cuma masyarakat tidak mampu, doa mereka yg didolimin, doa mereka yabg susah biasanya cepat dikabulkan. Bahasa kampung saya dapat ridho Allah langsung memudahkan kesuksesan," kata kuasa hukum Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin Pilpres 2019 itu.
Pria asal Purworejo itu menyebut moto Ferari itu profesional dan religius. Profesional itu kuliah hukum tahu prakteknya dan mengerti aturan hukum acara.
Religius yang menjadi pegangan dalam bertindak dan menjadikan LBH sebagai ladang amal bagi advocat. Terutama dalam membantu masyarakat yang tidak mampu.
Seorang peserta PKPA, Didik Pramono juga berniat mendirikan Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Niatnya, untuk membantu masyarakat tidak mampu mendapatkan pendampingan hukum.
"Saya alami sendiri bagaimana sulitnya mencari keadilan sampai harus menerima ancaman pembunuhan dari orang tidak dikenal," ceritanya.
Didik menyebut motivasinya mendirikan LBH berasal dari pengalaman pribadinya. Pihaknya harus berjibaku saat berperkara yang saat ini masih berproses di Pengadilan Negeri Pekalongan.
"Saya membulatkan tekad untuk mendirikan LBH selepas lulus PKPA dan mendapatkan sumpah di Pengadilan Tinggi nanti. Tentu dengan bantuan teman advokat saya yang lebih senior," jelasnya.
Kepengurusan DPD Ferari sudah tersebar di 37 provinsi sedangkan di Jateng sudah ada 24 DPC Ferari.
- Polda Jateng Gagalkan Pengiriman 18.7 Kg Sabu Dari Kalimantan Barat Ke Surabaya
- Belasan Pelaku Pengeroyokan dan Pembunuhan Sudah Diringkus Polisi
- Jelang Bebas, Ketua PA 212: Semoga Ahok Semakin Hati-hati