Penjabat Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi menitipkan pesan lewat Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) dapat mencetak generasi Qurani.
- Pelaksanaan Digitalisasi Perpustakaan Setelah Pelantikan Kepala Perpusnas
- Bus Nahas Rombongan Siswa SMK YPE Sawunggalih, Pihak Sekolah: Mau Kunjungan Industri
- Kasat Binmas Polres Salatiga Ingatkan Bahaya Perundungan dan Narkoba
Baca Juga
Ia mengungkapkan, melalui kegiatan tersebut para ustadz dapat terus menanamkan akhlak bagi santri. Selain itu, mencetak generasi yang memiliki adab dan pekerti.
"Saya pesan bagaimana tanamkan nilai Alquran dalam kehidupan sehari-hari," tutur Pj Wali Kota saat membuka Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) tingkat Kota Salatiga 202, di Kampus I UIN Salatiga, Minggu (16/10).
Ia menilai, orang pintar sangat banyak tapi tidak beradab sehingga kehidupan yang dijalani tidak baik. Menurutnya, festival anak shaleh membawa dampak keshalehan pribadi dan lingkungan.
Ia meminta, agar sejumlah pihak untuk mengawal terus perkembangan pendidikan anak, jangan hanya dilihat dari rutinitas salat dan baca Alquran.
“Namun untuk dilihat juga pertemanannya, karena lingkungan dan teman membawa pengaruh yang besar kepada pertumbuhan anak," tambahnya.
Ketua penyelenggara Ust. Murtadho melaporkan bahwa FASI ke- X diselenggarakan sebagai ajang pencarian bakat santri.
"Jumlah peserta yang mengikuti FASI kali ini adalah 603 peserta, TPQ sebanyak 56 lembaga," kata Ust Murtadho.
Adapun perlombaan digelar sebanyak 10 cabang dilombakan antara lain adzan, iqomah, melukis, mewarnai,kaligrafi, tahfidz juz 30, dan lainnya.
Sementara peserta paling banyak diikuti adalah lomba mewarnai dan menggambar yaitu sejumlah 200 santri.
Sedangkan tema yang diangkat adalah FASI Membentuk Generasi Qurani Menuju Masa Depan Gemilang.
KH Nur Fauzan Ahmad menganggap tasyakuran khataman Covid-19 dengan pelaksanaan FASI ke-X.
"Kami sangat menaruh harapan besar kepada Kota Salatiga yang telah menjadi juara nasyid TKQ untuk terus meningkatkan di sektor lomba terkait dengan Alquran," pungkasnya.
- Tak Ada Kepala Dapur, Program Prabowo di Wonogiri Masih 'Kabur'
- Penghapusan Jurusan IPA dan IPS di SMA Negeri 1 Demak: Meningkatkan Fokus pada Potensi Siswa
- Dampingi Berlatih Radio Amatir, ORARI Tarik Peminat Jota Joti