Ekstrakurikuler pemrograman digital yang dimiliki oleh Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Semarang tak bisa dibilang sebagai ekstrakurikuler biasa. Pasalnya, kegiatan sekolah yang diwadahi oleh Forum Inovasi Riset Olimpiade dan Developer (Firodev) itu memiliki siswa- siswa yang sangat mahir dalam pemrograman digital.
- Perketat Prokes, Sekolah di Jepara Kembali Gelar PTM
- Pakar Hidrologi Unsoed : Banjir Rob Akan Jadi Fenomena Abadi di Pesisir Utara Jawa
- Ini Curhatan Penganut Konghucu di Lasem-Rembang Dahulu Kala
Baca Juga
Adalah, Karindra Rafi Linux Hirarki, Hafidz Enrico Maulana, R Wahyu Ibnu Ramadhan, Alif Najmi Raihan Putra H, Naufal Ulwan A dan Muhammad Haidar Alfathin, para siswa yang menjadi punggawa dalam wadah tersebut. Mereka bergabung dan mulai membentuk Firodev sejak mereka duduk di bangku kelas 8 pada 2016 kemarin.
Bagi mereka, bahasa komputer bukanlah hal yang rumit. Asalkan mengerti sandi dan cara membacanya, membuat sebuah program berbasis digital tidaklah susah. Linux, panggilan akrabnya, mengaku sudah gemar mempelajari pemrograman digital sejak duduk di bangku sekolah dasar. Saat itu saya sering memperhatikan ayah saya memperbaiki komputer. Kemudian saya tertarik dengan dunia digital," kata Linux, Senin (26/3).
Saat ini, Linux lebih memilih mempelajari coding pada pemrograman. Menurutnya, hal itu sangat memuaskan saat dia dapat menyelesaikan sebuah aplikasi. Belakangan, aplikasi yang dia buat adalah program pencarian data siswa berbasis nomor induk siswa. Kalau bisa menyelesaikan program sangat senang. Dan rasanya tertantang untuk membuat yang lebih lagi," imbuhnya.
Berbeda dengan Linux, kawan dia lainnya seperti Hafidz mengaku gemar dengan program digital karena suka bermain game. Bagi dia, game dapat menjadi menarik saat dipelajari. Rasanya memang asyik saat mempelajari kenapa game bisa beroperasi sedemikian rupa. Dan itu menarik," katanya.
Bahkan, Hafidz mengaku dulu sering mengutak- atik game sehingga berhasil mendapatkan cheat game tersebut. Namun demikian, lanjutnya, saat ini bagi dia yang terpenting adalah belajar untuk mendapatkan ilmu lebih. Nantinya, kata dia, pengetahuannya dapat digunakan supaya lebih bermanfaat.
- Cegah Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan, Ganjar: Pasang CCTV di Tiap Sudut
- Tarif Titip Kartu Keluarga di Zonasi PPDB Salatiga Capai Rp3 Juta
- Mendikdasmen Mu’ti Akan Kembali Berlakukan Penjurusan SMA